Jakarta (Lampost.co)–Kualitas udara di Jakarta pada Senin pagi, 13 Mei 2024, dalam kategori tidak sehat untuk kelompok sensitif. Kelompok sesnsitif sebaiknya mengenakan masker selama berkegiatan di luar ruangan.
Sejumlah wilayah di Jakarta yang tercatat memiliki kualitas udara tidak sehat, yakni Cilandak Barat, Jeruk Purut, dan Kalideres.
Data situs pemantau kualitas udara IQAir pada pukul 06.35 WIB menunjukkan bahwa Indeks Kualitas Udara (AQI) di Jakarta berada di angka 105.
Dengan angka partikel halus (particulate matter/PM) 2,5 di angka konsentrasi 37 mikrogram per meter kubik.
Konsentrasi tersebut setara 7,4 kali nilai panduan kualitas udara tahunan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).
Jakarta menjadi kota dengan kualitas udara peringkat kesepuluh terburuk di dunia.
Kota dengan kualitas udara terburuk di dunia pada Senin ini adalah Delhi (India) dengan indeks kualitas udara di angka 197, diikuti Dhaka (Banglades) 185, dan Tashkent (Uzbekistan) 144.
Masyarakat sebaiknya menghindari aktivitas di luar ruangan. Khusus kelompok sensitif sebaiknya mengenakan masker saat di luar, menutup jendela, serta menyalakan penyaring udara.
Sistem Informasi Lingkungan dan Kebersihan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta menyebutkan bahwa kualitas udara secara keseluruhan untuk polusi udara PM2,5 berada pada kategori sedang indeks di angka berkisar 75–91.
Kategori sedang berarti tingkat kualitas udara yang tidak berpengaruh pada kesehatan manusia ataupun hewan, tetapi berpengaruh pada tumbuhan yang sensitif.