Jakarta (Lampost.co) — Pelatih Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, tengah mempersiapkan langkah strategis menghadapi babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Dua pemain diaspora yang tengah bersinar di luar negeri, bisa menjadi amunisi tambahan mengingat Arab Saudi dan Irak yang akan menjadi lawan di Grup B bukanlah lawan yang enteng.
Poin Penting:
-
Cedera Ole Romeny membuat Timnas Indonesia membutuhkan amunisi baru di lini depan.
-
Dua pemain diaspora berpotensi masuk skuad, yakni dua penyerang muda, Jens Raven dan Mauro Zijlstra.
-
Kedua pemain tersebut dapat membawa nuansa baru di lini depan timnas dan menjadi bagian dari regenerasi menuju Piala Dunia 2026.
Setidaknya, dua pemain diaspora berdarah Indonesia yang sedang menjadi sorotan adalah Jens Raven dan Mauro Zijlstra. Keduanya dianggap memiliki potensi besar untuk memberikan dimensi baru dalam permainan timnas, baik dari segi taktik maupun kedalaman skuad dan menjadi amunisi tambahan di lini depan.
Butuh Tambahan Kekuatan
Indonesia lolos ke putaran keempat setelah tampil mengejutkan dalam laga sebelumnya. Namun, selanjutnya akan menghadapi dua lawan berat, yakni Arab Saudi dan Irak, di babak berikutnya. Kluivert pastinya harus menurunkan skuad terbaik jika ingin menjaga asa menuju pentas dunia untuk pertama kalinya.
Baca juga: Nama Lamine Yamal Disebut Erick Thohir Saat Bahas Naturalisasi Mauro Zijlstra
Salah satu opsi yang realistis adalah dengan memaksimalkan potensi pemain keturunan Indonesia yang sedang berkembang pesat di luar negeri. Selain memberi tambahan kualitas teknis, mereka juga menambah variasi taktik yang dibutuhkan Kluivert untuk menghadapi tim-tim kuat Asia.
Jens Raven: Mesin Gol yang Siap Unjuk Gigi
Nama pertama yang layak masuk daftar adalah Jens Raven, penyerang muda berusia 19 tahun yang baru saja bergabung dengan Bali United. Raven mencuri perhatian saat tampil impresif bersama Timnas Indonesia U-23 dalam ajang Piala AFF U-23 2025. Enam gol ke gawang Brunei Darussalam menjadi bukti insting tajamnya sebagai predator di kotak penalti lawan.
Dia memang belum memiliki pengalaman di tim senior. Namun, keputusan bergabung Bali United di kompetisi Super League 2025/2026 bisa menjadi batu loncatan penting bagi Raven. Dia berpeluang mendapat panggilan ke timnas senior, jika mampu menjaga konsistensi dan beradaptasi cepat di kompetisi profesional.
“Selain teknik mumpuni, Jens Raven juga punya mental bertanding yang matang untuk ukuran pemain muda. Itu menjadi modal besar bagi dia,” ujar salah satu pengamat sepak bola nasional.
Mauro Zijlstra: Predator Lini Depan
Nama lain yang santer disebut-sebut sebagai calon naturalisasi berikutnya adalah Mauro Zijlstra, penyerang berusia 20 tahun yang saat ini bermain untuk FC Volendam di Belanda. Dengan tinggi badan mencapai 188 cm, Zijlstra memiliki postur ideal untuk bertarung di lini depan, terutama dalam duel udara dan fisik melawan bek-bek lawan.
Performa Zijlstra di level U-21 Volendam juga terbilang impresif. Ia mencetak 17 gol dari 21 pertandingan sebelum promosi ke tim utama. Jika proses naturalisasi berjalan lancar, Zijlstra bisa menjadi opsi segar dan kekuatan tambahan bagi lini depan Timnas, menyusul cedera Ole Romeny dalam ajang Piala Presiden 2025.
“Mauro adalah tipe striker klasik yang bisa memberi warna berbeda bagi serangan Timnas. Finishing-nya tajam, dan dia tahu kapan harus membuka ruang,” kata pelatih lokal yang memantau perkembangan pemain diaspora.
Promosi Pemain Muda atau Tambah Naturalisasi?
Dilema kini ada di tangan Kluivert. Apakah akan mempromosikan pemain muda seperti Raven yang sedang berkembang, atau lebih memilih striker yang sudah matang seperti Zijlstra yang siap tempur? Keputusan ini bukan hanya soal teknis, tapi juga strategi jangka panjang membangun skuad yang solid dan kompetitif.
PSSI dan tim pelatih masih memiliki waktu untuk mengevaluasi dan mengamati performa para calon pemain mengingat kualifikasi babak keempat mulai Oktober 2025. Dalam kondisi ideal, keduanya—Raven dan Zijlstra—bisa menjadi amunisi tambahan skuad Garuda untuk menciptakan kombinasi muda dan pengalaman yang solid.