Bandar Lampung (Lampost.co) — Tristan Gooijer, wonderkid keturunan Belanda yang sebelumnya menjadi idaman mantan pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, semakin menjauh dari kemungkinan memperkuat skuad Garuda. Keputusan Gooijer tidak membela Timnas Indonesia ternyata terhalang restu sang nenek, yang memiliki keturunan dari Maluku, Indonesia. Hal ini menimbulkan keraguan terkait keputusan bergabung dengan Timnas Indonesia.
Poin Penting:
-
Restu nenk menjadi penghalang Tristan Gooijer membela Timnas Indonesia.
-
Klarifikasi kalua keluarganya bukan bagian dari gerakan Republik Maluku Selatan (RMS).
-
Masih berpotensi untuk bergabung Timnas Indonesia.
Bek Sayap Kanan
Namun, di tengah banyaknya pemain diaspora yang berminat untuk membela Timnas Indonesia, ada pula pemain yang memutuskan tidak melanjutkan niatnya. Salah satunya adalah Tristan Gooijer, pemain muda asal Ajax Amsterdam yang kini bermain di PEC Zwolle, klub Eredivisie lainnya, sebagai pemain pinjaman.
Gooijer, yang sebelumnya menjadi incaran Shin Tae-yong, memiliki potensi besar di posisi bek sayap kanan. Selain kemampuan teknis mumpuni, Gooijer juga memiliki garis keturunan Indonesia dari sang nenek yang berasal dari Ambon, Maluku.
Baca juga: Talenta Muda Derby County Siap Perkuat Timnas Indonesia
Tolak Gabung Timnas Indonesia
Meski memiliki hubungan darah dengan Indonesia, Tristan Gooijer memutuskan tidak bergabung Timnas Indonesia. Keputusan ini tidak terlepas dari faktor keluarga, khususnya restu sang nenek.
Dalam wawancaranya dengan Yussa Nugraha, Gooijer mengungkapkan situasi sensitif terkait sejarah Maluku menjadi pertimbangan besar bagi keluarganya dalam menentukan arah karier internasionalnya.
Berbeda Pandangan Politik
“Untuk nenek saya, situasi Maluku dan Indonesia sedikit sensitif. Saya sendiri belum mempelajari dan mendalami situasi itu,” ujar Gooijer.
Pernyataan ini menunjukkan terdapat perbedaan pandangan dalam keluarga Gooijer terkait identitas dan hubungan antara Maluku dan Indonesia. Sebelumnya, Gooijer sempat membagikan bendera Indonesia di bio-Instagram-nya, namun keluarga memberikan klarifikasi mengenai perbedaan tersebut.
“Dulu saya pernah posting bendera Indonesia di bio- Instagram karena saya pikir ada darah Indonesia. Tapi keluarga saya memberi tahu Maluku itu berbeda dari Indonesia,” tambah Gooijer.
Hal ini menunjukkan adanya ketegangan dalam keluarga Gooijer terkait pandangan politik dan sejarah Maluku, yang akhirnya memengaruhi keputusannya untuk bergabung Timnas Indonesia.
Klarifikasi Mengenai RMS
Untuk menghindari spekulasi lebih lanjut, Tristan Gooijer pun membuat klarifikasi pada pertengahan 2024 di akun Instagram-nya. Dalam unggahannya, Gooijer menegaskan dia dan keluarganya bukan bagian dari Republik Maluku Selatan (RMS), yang selama ini menjadi isu sensitif bagi beberapa keluarga keturunan Maluku.
“Untuk kalian yang masih bertanya, saya dan keluarga saya bukan bagian dari RMS,” ujar Gooijer di Instagram-nya.
Potensi Besar
Meskipun demikian, Tristan Gooijer masih memiliki potensi besar dalam dunia sepak bola. Sejauh ini, ia hanya bermain untuk Timnas Belanda U-16 dan U-18, dengan total sembilan kali penampilan. Karena belum pernah masuk tim senior Belanda, peluang bagi Timnas Indonesia mendekati Gooijer masih terbuka, meskipun situasi keluarga, seperti restu nenek atau keluarga, menjadi penghalang besar bagi keputusan tersebut.
Lanjutkan Program Naturalisasi
Pelatih baru Timnas Indonesia, Patrick Kluivert, memutuskan melanjutkan program naturalisasi Shin Tae-yong, salah satunya mencari talenta-talenta berbakat dari Eropa yang memiliki darah Indonesia. Sebelumnya, Shin Tae-yong memang sudah berusaha menggaet pemain muda berbakat yang memiliki garis keturunan nusantara untuk memperkuat Timnas Indonesia di level internasional.
Kluivert, yang menggantikan posisi Tae-yong, berkomitmen melanjutkan langkah ini, dengan fokus pada pencarian pemain dari luar negeri, terutama yang memiliki keturunan Indonesia.
Diaspora Belanda yang Bela Timnas Indonesia
Terbaru, tiga pemain asal Belanda, Ole Romeny, Tim Geypens, dan Dion Markx, sudah menjadi warga negara Indonesia (WNI) setelah mendapatkan persetujuan dari Komisi XIII DPR. Ketiganya mengucapkan janji di London, Inggris, Sabtu, 8 Februari 2025. Ini menjadi langkah konkret dalam upaya memperkuat Timnas Indonesia dengan talenta-talenta berbakat dari luar negeri.
Namun, nama-nama tersebut bukan satu-satunya pemain yang menjadi perhatian pelatih Timnas Indonesia. Sebelumnya, Patrick Kluivert juga sempat menyebutkan nama pemain lainnya yang berpotensi memperkuat Timnas Indonesia, seperti Jairo Riedewald. Bahkan, namanya sudah lama menjadi sorotan sebelum Kluivert bergabung sebagai pelatih.