Jakarta (Lampost.co) — Sejarah tercipta oleh Timnas Indonesia U-17 dengan menorehkan catatan tak terkalahkan dalam penyisihan Grup C Piala Asia U-17 2025. Tiga kemenangan diraih pasukan Garuda Muda, termasuk menaklukkan tim kuat Asia, Korea Selatan.
Poin Penting:
-
Timnas Indonesia U-17 menjadi satu-satunya tim nasional Indonesia di semua kelompok umur yang menyapu bersih fase grup turnamen kontinental.
-
Garuda Muda menunjukkan stamina, fokus, dan semangat juang tinggi.
-
Strategi bertahan-efisien dan counter attack ala Garuda Muda bisa jadi kunci untuk melumpuhkan Korea Utara.
Hasil sempurna membawa Garuda Muda tampil sebagai juara grup dan lolos ke perempat final. Korea Utara, runner up Grup D, akan menjadi lawan Garuda Muda di 8 besar. Pertandingan akan berlangsung di Stadion King Abdullah Sports City, Jeddah, Arab Saudi, Senin, 14 April 2025, pukul 21.00 WIB.
Rekor Gemilang Timnas Indonesia U-17
Timnas Indonesia U-17 menorehkan prestasi fenomenal dengan menjadi satu-satunya timnas dalam sejarah sepak bola nasional yang menyapu bersih semua kemenangan di fase grup dalam turnamen resmi. Di Grup C, Garuda Muda menekuk Korea Selatan, Yaman, dan Afghanistan. Tiga kemenangan itu membuat Indonesia lolos sebagai juara grup dengan sembilan poin.
Baca juga: Nova Arianto Ingin Pemainnya Tidak Takut dengan Kualitas Korea Utara
Sebelumnya di kualifikasi, Evandra Florasta cs juga meraih dua kemenangan dan sekali hasil imbang. Satu-satunya hasil imbang terjadi saat melawan Australia. Sebelumnya, Indonesia juga menaklukkan Kuwait dan Kepulauan Mariana Utara.
Sebagai perbandingan, Timnas Indonesia U-23 hanya mengoleksi dua kemenangan dalam fase grup Piala Asia U-23 2024. Sementara di Piala Asia 2023, Timnas senior hanya menang sekali dalam tiga laga grup.
Bukti Strategi dan Adaptasi
Kemenangan Indonesia bukan hasil kebetulan. Di balik pencapaian itu ada strategi matang, adaptasi cerdas, dan semangat juang tinggi dari I Putu Panji dan kawan-kawan.
Nova Arianto menerapkan pendekatan berbeda di setiap laga grup. Melawan Korea Selatan yang tampil agresif, Indonesia tampil disiplin dan solid di lini belakang. Satu gol tercipta melalui serangan balik.
Saat melawan Yaman, Nova menerapkan pola permainan lebih terbuka dan jauh efektif. Mereka mencetak empat gol, tiga dari open play dan satu penalti, meski jumlah peluang nyaris seimbang.
Menghadapi Afghanistan, Garuda Muda mendominasi permainan dengan 52% penguasaan bola dan mencetak dua gol dramatis di akhir laga, menunjukkan mental baja dan kedalaman skuad lewat rotasi pemain.
Tiket Piala Dunia U-17 2025 dalam Genggaman
Tak hanya rekor di fase grup, pencapaian ini juga menandai sejarah baru: Nova Arianto menjadi pelatih pertama yang mengantarkan Indonesia ke Piala Dunia U-17 lewat jalur kompetisi. Sebelumnya, Indonesia tampil di Piala Dunia U-17 2023 berkat status tuan rumah.
Hebatnya lagi, yang mereka kalahkan bukanlah tim kaleng-kaleng. Korea Selatan, Yaman, dan Afghanistan yang lolos ke putaran final Piala Asia U-17 sebagai juara grup kualifikasi. Ketiga tim bahkan total mencetak 55 gol selama babak kualifikasi.
Ujian Sesungguhnya
Kini, Garuda Muda bersiap menghadapi Korea Utara di perempat final. Permainan dengan mengandalkan main agresif, cepat, dan pressing tinggi menjadi andalan Korea Utara, tidak jauh berbeda dengan Korea Selatan.
Laga bakal menjadi ujian berat selanjutnya Garuda Muda. Namun, peluang meraih kemenangan masih terbuka bagi pasukan Nova Arianto.
Garuda Muda bisa memanfaatkan kepercayaan tinggi dari para pemain Korut. Afghanistan dan Tajikistan menjadi korban dari aksi penampilan yang terlalu percaya diri saat takluk oleh duo Korea.
Ketika tim lawan terlalu percaya diri bermain terbuka, seperti Afghanistan dan Tajikistan, mereka dihancurkan oleh dua tim Korea.
Sebaliknya, tim seperti Iran dan Oman yang bermain pragmatis dan solid dalam bertahan, justru berhasil menahan imbang Korea Utara dengan skor 1-1 dan 2-2.
Menghadapi pasukan Korea Utara, pelatih Nova Arianto kemungkinan akan memainkan strategi seperti saat mengalahkan Korea Selatan. Bertahan dengan efisien dan transisi cepat serta serangan balik terbukti membuat Korsel harus melan pil pahit.
Minimalkan Kesalahan, Maksimalkan Fokus
Dalam sepak bola, detal kecil menjadi salah satu kunci kemenangan. Mengutip Johan Cruyff, “Sepak bola adalah tentang kesalahan. Tim yang membuat lebih sedikit kesalahan, akan menang.”
Garuda Muda telah menunjukkan fokus dan konsistensi luar biasa selama fase grup. Apalagi, pasukan Garuda Muda tampaknya siap secara fisik, mental, dan taktik karena memiliki waktu istirahat yang lebih panjang dan pelatih Nova Arianto sudah merotasi anak asuhnya yang menyegarkan.