Jakarta (Lampost.co) — Kehadiran Patrick Kluivert sebagai pelatih anyar Timnas Indonesia langsung menjadi sorotan publik karena menjelang laga melawan Australia dan Bahrain.
Gaya kepelatihan eks pemain bintang Belanda itu diharapkan membawa perubahan positif bagi skuad Garuda. Terlebih, saat ini akan menghadapi empat laga krusial di Grup C ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Lawan pertama yang akan dihadapi Timnas Indonesia pada Maret 2025 adalah Australia di Sydney Football Stadium. Lalu laga kandang melawan Bahrain di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Tim Merah Putih harus meraih hasil maksimal untuk menjaga peluang lolos ke Piala Dunia. Sebab, saat ini Timnas Indonesia berada di peringkat ketiga Grup C dan raihan 6 poin dari 6 pertandingan.
Strategi Patrick Kluivert
Pengamat sepak bola Indonesia mulai memberikan pandangan terkait strategi Kluivert untuk dua laga terdekat Timnas Indonesia:
1. Bermain Lebih Terbuka
Pengamat Ophan Lamara menyebut, kehadiran pemain naturalisasi seperti Ole Romeny dan potensi bergabungnya Mitchel Bakker akan membuat Indonesia lebih menyerang. “Tambahan pemain baru bisa bermain lebih terbuka,” ujarnya.
2. Serangan ala Belanda
Menurut pengamat M. Nigara, gaya sepak bola Belanda akan sangat terasa di bawah kepemimpinan Kluivert. “Pelatih dan pemain naturalisasi dari Belanda akan makin terlihat gaya menyerang, berbeda dengan era Shin Tae-yong,” katanya.
3. Starting Eleven Tetap
Nigara memprediksi Kluivert akan memiliki starting eleven yang konsisten di setiap pertandingan. Berbeda dengan Shin Tae-yong yang sering mengubah formasi dan posisi pemain.
Tantangan Berat Grup C
Selain Australia dan Bahrain, Timnas Indonesia juga akan menghadapi China dan Jepang di sisa pertandingan Grup C.
– China dan Bahrain: Menurut legenda Timnas, Peri Sandria, laga melawan kedua negara itu adalah laga hidup mati yang wajib Indonesia menangkan untuk mengamankan posisi kedua grup.
– Jepang: Status juara grup hampir pasti milik tim tersebut. Jepang akan menurunkan pemain lapis kedua saat menghadapi Indonesia di laga terakhir.
Para pengamat optimis Indonesia bisa memanfaatkan gaya menyerang dan formasi yang lebih solid di bawah Kluivert untuk meraih hasil maksimal. “Minimal hasil imbang melawan Australia akan menjadi modal besar untuk laga berikutnya,” ujar M. Nigara.
Peri Sandria juga menambahkan saat melawan Australia harus bisa menahan imbang. Namun, melawan China dan Bahrain adalah pertandingan hidup mati wajib menang.