Krui (lampost.co) — Satu unit truk boks terperosok keluar dari badan jalan di jalur Liwa-Krui tepatnya di Pekon Labuhanmandi, Kecamatan Way Krui, Kabupaten Pesisir Barat. Peristiwa itu menyebabkan satu bagian ban depan mobil itu amblas, Jumat, 24 November 2023.
Muzani (50) seorang warga yang melihat peristiwa itu mengatakan, truk boks yang bermuatan peralatan rumah tangga dari Liwa, Lampung Barat tujuan Pasar Minggu, Kecamatan Ngambur, Pesisir Barat tersebut, terperosok keluar dari badan jalan sekitar pukul 12.30 WIB.
“Iya mereka merupakan sales peralatan rumah tangga, katanya mau jualan di Pasar Minggu Ngambur. Kalau menurut sopir truk itu, dia menghindari truk dari arah berlawanan atau dari arah Krui mau ke Liwa yang mengangkut pasir. Jadi karena menghindari mobil tersebut, sopir buang setir ke kiri, akibatnya keluar badan jalan dan terperosok di bagian tanah yang gembur, sehingga terpendam dan tidak bisa bergerak,” kata dia.
Selang beberapa saat kemudian setelah peristiwa itu, kata Muzani, lewat dua unit truk fuso dan hendak membantu menarik kendaraan yang terperosok tersebut kembali ke jalurnya atau ke badan jalan.
“Namun saat dicoba ditarik dengan satu unit fuso tidak bisa ditarik. Kemudian dicoba menarik dengan menggunakan dua kendaraan fuso tersebut, malah yang terjadi satu diantara fuso yang hendak menolong tersebut nyaris ikut terperosok keluar jalur,” kata dia.
“Karena melihat kondisi tersebut yang tidak memungkinkan setelah diupayakan untuk ditarik, akhirnya usaha itu dihentikan. Sopir truk boks yang terperosok itu sampai saya tinggal tadi masih menunggu bantuan untuk mengeluarkan mobilnya yang amblas tersebut,” tambah Muzani.
Tidak ada korban jiwa dalam peristiwa tersebut.
Masyarakat khususnya yang kerap hampir setiap hari melewati jalur Liwa-Krui, berharap kepada pemerintah membangun jalan sepanjang jalur yang menghubungkan Kabupaten Lampung Barat dan Kabupaten Pesisir Barat itu dengan menambah lebar badan jalan.
Hal ini karena di beberapa titik badan jalan yang sempit menyebabkan kendaraan tergelincir keluar dan amblas. Bahkan ada juga peristiwa waktu kendaraan berpapasan karena sempitnya badan jalan dengan kondisi medan yang berkelok dengan tikungan tajam, malah terjadi kecelakaan dari arah berlawanan yang bersenggolan dan menyebabkan kendaraannya lecet atau penyok.
“Iya katanya kan sulit dibangun atau badan jalan dilebarkan karena lewat TNBBS, tetapi kan bisa dibangun bahu jalan yang kokoh sepanjang jalur itu sehingga lebar jalan menjadi bertambah. Memang sudah lama kita lihat sering ada pembangunan bahu jalan, pembangunan siring talud drainase oleh pemerintah di jalur itu. Tetapi sepertinya bahu jalan yang dibangun tersebut tidak bertahan lama, sudah rusak, tahun berikutnya dibangun lagi, rusak lagi,” kata Rizal (50), seorang warga yang hampir setiap hari lewat jalur Liwa-Krui tersebut.
Ricky Marly