Jakarta (Lampost.co) – Direktur Jenderal Bina Keuangan Daerah Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)., Agus Fatoni mengatakan penghematan anggaran daerah terkait adanya usulan Presiden Prabowo Subianto agar pilkada dipilih oleh DPRD, perlu ada kajian.
Menurutnya, Kemendagri belum menghitung secara pasti penghematan anggaran jika pilkada tidak terpilih langsung oleh rakyat. Namun sejauh ini, anggaran pilkada secara langsung sudah bisa terhitung secara jelas.
“Untuk Bawaslu, KPU, TNI, dan Polri. Itu jelas. Tapi untuk pilkada yang lain, ini kita masih belum tahu. Kalau sudah tahu nanti bisa kita hitung.,” kata Fatoni usai Rapat Koordinasi Nasional Keuangan Daerah, Jakarta, Rabu, 18 Desember 2024.
Kemudian sebagai Pj. Gubernur Sumatera Utara, ia mengatakan anggaran untuk Pilkada 2024 pada daerah tersebut menelan biaya sebesar Rp.1 triliun lebih. Sedangkan Provinsi Sumatera Utara hanya memiliki anggaran sebesar Rp.14 triliun.
“Kan besar sekali itu gambarannya. Nanti daerah teman-teman bisa cek. Kan ada itu, anggaran pilkada itu untuk KPU, Bawaslu, TNI, dan Polri. Itu cukup besar,” tuturnya.
Selain itu, ia mengatakan pihaknya pun bakal menghitung biaya yang telah tergunakan untuk Pilkada Serentak 2024 dari seluruh daerah Indonesia. Termasuk anggaran yang bersumber dari APBD dan APBN.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengajak seluruh ketua umum dan pimpinan partai politik yang hadir. Hal ini untuk memperbaiki sistem politik yang menghabiskan puluhan triliun. Apalagi dalam satu-dua hari setiap penyelenggaraan pemilu.
“Saya lihat, negara-negara tetangga kita efisien. Malaysia, Singapura, India, sekali memilih anggota DPRD. Sekali milih ya sudah DPRD itu lah milih gubernur, memilih bupati. Efisien, nggak keluar duit, keluar duit, keluar duit, kayak kita kaya,” kata Presiden dalam sambutannya saat acara HUT Ke-60 Partai Golkar, Sentul International Convention Center (SICC), Bogor, Jawa Barat, Kamis, 12 Desember 2024.
Kemudian ia menyebut uang untuk biaya pemilu. Bisa tergunakan untuk memberikan anak-anak makan, memperbaiki sekolah, hingga memperbaiki irigasi.