Bandar Lampung (Lampost.co) — Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Lampung meminta agar partai politik di Lampung tidak menggunakan politik identitas pada pemilu 2024 mendatang untuk menjaga keutuhan NKRI.
Ketua MUI Provinsi Lampung Prof Mukri meminta agar agama jangan dijadikan ‘bahan jualan’, pada pemilu 2024 mendatang. “Agama itu harus jadi solusi kehidupan, jangan jadi masalah, karena politik identitas pasti memunculkan masalah, beda pemahaman saja bisa dikafirkan, di Indonesia itu sudah tidak laku,” ujar Mukri, dalam agenda sarasehan dalam peringatan bulan bakti Bung Karno, di DPD PDI P Lampung, Jumat, 30 Juni 2023.
Mukri mengajak partai di Lampung untuk menjual program dan ide gagasan, seperti ekonomi, upaya pemberantasan kemiskinan, ide membangun Indonesia, dan lainnya. “Janganlah jualan agama,” kata mantan Rektor UIN Raden Intan Lampung itu.
Ketua DPD PDI P Lampung Sudin mendukung adanya penolakan penggunaan politik identitas pada pemilu 2024 mendatang, agar menjaga keutuhan NKRI. “Kenapa kita harus mengorbankan agama untuk kepentingan politik, agama is (adalah) agama, politik is (adalah) politik,” ujar Sudin.
Sudin mengajak agar partai politik maupun bacaleg pada pemilu 2024 mengedepankan politik ide dan gagasan. Bahkan Sudin akan memberikan sanksi tegas ke kader PDI P Lampung jika ada yang memainkan politik identitas sebagai bahan kampanye pada pemilu 2024. “Lapor langsung ke saya, akan saya kirim langsung suratnya ke DPP, biar diberi sanksi,” kata Anggota DPR RI itu.