Kalianda (lampost.co)–Sekretaris Daerah Lampung Selatan, Thamrin, mengikuti Rakor Pengendalian Inflasi Daerah di Sasana Bhakti Praja Gedung C Lantai 3, Kemendagri di Jakarta, awal pekan ini.
Turut mendampingi, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Lampung Selatan, Wahidin Amin dan Kepala Bagian Perekonomian Lampung Selatan, Marlena.
Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) Lampung Selatan juga turut mengikuti secara virtual dari Ruang Kabag Perekonomian, Setdakab setempat.
Mendagri Tito Karnavian menyampaikan sejauh ini angka inflasi tingkat nasional dan beberapa daerah relatif terkendali. Dengan angka inflasi rata-rata nasional year of year sebesar 2,13 persen.
Pada perkembangan inflasi month to month terjadi deflasi sebesar -0,18 persen. Dari pengeluaran atau penyumbang inflasi, sektor makanan, minuman dan tembakau masih menduduki posisi yang relatif terkendali.
Namun, Tito Karnavian mengungkapkan, angka inflasi nasional tersebut tidak menunjukkan keadaan inflasi di semua daerah.
Masih terdapat beberapa daerah yang angka inflasinya cukup tinggi dan ini menjadi perhatian khusus dari pemerintah pusat.
“Ada beberapa hal yang harus kita waspadai, terutama bagi daerah-daerah yang inflasinya masih tinggi. Meskipun ada beberapa daerah juga yang rendah. Tolong yang tinggi ini menjadi perhatian,” kata Tito melalui Zoom Meeting.
Pada akhir arahannya, Tito Karnavian juga kembali menekankan pentingnya kolaborasi antar pemerintah daerah dan pusat untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
“Karena inflasi nasional tidak hanya tergantung dari kerja pemerintah pusat tapi kerja dari 552 provinsi, kabupaten dan kota. Dengan angka tersebut, ini berarti kolaborasinya sudah cukup baik,” ujar Tito.
Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengatakan inflasi dan deflasi harus terus dikendalikan dalam menjaga stabilitas ekonomi suatu negara.
Untuk menjaga angka inflasi dan deflasi berada di posisi aman. Perlu langkah tepat untuk menjadi keseimbangan dan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan sehat.
“Pada 2023 kita mulai mendesain jika inflasi terlalu tinggi akan mengurangi daya beli masyarakat. Oleh karena itu, kita mengatakan sasaran inflasi ini harus diperhatikan dengan seksama,” kata Suahasil.