Bandar Lampung (Lampost.co) –– Kantor Bank Indonesia Perwakilan (KPw BI) Lampung mencatat tren positif pertumbuhan transaksi melalui Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS).
Hal itu tersampaikan oleh Kepala KPw BI Lampung, Junanto Herdiawan. Ia mengatakan, akumulasi volume transaksi QRIS masyarakat Lampung mencapai 12,9 juta tahun 2023. Kemudian meningkat pesat menjadi 40,3 juta transaksi tahun 2024.
“Peningkatan ini artinya akseptasi QRIS masyarakat Lampung saat ini semakin luas,” ujarnya, Kamis, 29 Mei 2025.
Kemudian pada triwulan I 2025, rata-rata transaksi QRIS per bulan mencapai 5,5 juta. Ia memprediksi akan terus bertambah sejalan dengan aktivitas perekonomian. Lalu per Mei 2025, jumlah merchant yang telah menggunakannya mencapai 673.088 merchant.
“Dari jumlah itu, 97 persennya adalah pelaku usaha mikro, kecil dan menengah. Lokasinya terdominasi pada wilayah Bandar Lampung sekitar 46,5 persen,” katanya.
Selanjutnya menurutnya, Provinsi Lampung telah memiliki infrastruktur digital yang memadai. Namun, tingkat adopsi digital masih tergolong rendah.
Penerapan QRIS Lampung juga menghadapi tantangan. Seperti sebagian masyarakat masih meragukan keamanan transaksi digital dan keterbatasan merchant di luar Bandar Lampung yang telah mengadopsi QRIS.
“Literasi pembayaran digital masih cukup rendah di Lampung, khususnya untuk demografi masyarakat usia tua,” katanya.