Pringsewu (Lampost.co) — Kapolres
Pringsewu, AKBP Benny Prasetya memberikan imbauan kepada para pelajar untuk menjauhi perilaku negatif seperti tawuran dan perang sarung. Ia mengajak pelajar untuk fokus
kegiatan positif.
.
Imbauan tersebut langsung tersampaikan AKBP Benny Prasetya saat menggelar program Jumat Curhat pada SMK 2 Mei Pringsewu, Jumat, 22 Maret 2024 siang. Pernyataan ini sebagai respons terhadap maraknya fenomena perang sarung. Hal itu yang terjadi pada berbagai daerah belakangan ini, termasuk Kabupaten Pringsewu.
.
“Perilaku negatif ini tidak hanya membahayakan keselamatan diri sendiri, tetapi juga merugikan orang lain,” ujar Kapolres Pringsewu AKBP Benny Prasetya kepada puluhan pelajar dan guru SMK 2 Mei Pringsewu.
.
Ia menggambarkan akan kasus perang sarung yang terjadi pada Kecamatan Kalianda, Kabupaten Lampung Selatan beberapa waktu lalu. Bahkan peristiwa itu mengakibatkan seorang pelajar SMP tewas. Benny berharap agar para pelajar fokus dalam menuntut ilmu sebagai bekal untuk mencapai cita-cita masa depan.
.
“Jangan sampai adik-adik terpengaruh oleh ajakan teman. Dan terlibat dalam prilaku yang berujung pada masalah hukum. Hingga akhirnya menghancurkan masa depan dan harapan orang tua kalian,” tambahnya.
.
Peran Guru
.
Selain itu, Kapolres juga menyoroti pentingnya peran guru dalam mencegah fenomena kenakalan remaja meskipun sudah luar jam sekolah. “Meskipun kebanyakan kejadian ini terjadi usai pulang sekolah. Namun guru memiliki peran yang besar dalam membentuk mental. Dan kepribadian para pelajar pada lingkungan sekolah,” ungkapnya.
.
Benny Prasetya juga menyoroti peran sentral orang tua dalam mencegah anak terlibat atau menjadi korban kejahatan. Dengan memastikan anak-anak berada dalam rumah sebelum pukul 22.00 WIB. Hal ini karena perilaku negatif anak-anak cenderung terjadi tengah malam.
.
“Dengan peran serta banyak pihak, kami berharap anak-anak sebagai aset dan generasi penerus bangsa dapat terselamatkan,” tandasnya.