Bandar Lampung (Lampost.co) — Persentase realisasi belanja Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Lampung tahun 2023 mengalami penurunan bila melihat realisasi belanja APBD di tahun 2022.
Persentase realisasi belanja APBD Lampung mencapai 97,25 persen dan menjadi yang tertinggi secara nasional pada tahun 2022. Angka persentase ini menurun di tahun 2023 dengan realisasi belanja APBD sebesar 85,12 persen.
Sekretaris Provinsi Lampung, Fahrizal Darminto mengatakan belanja dan transfer daerah pada tahun anggaran 2023 terealisasi sebanyak Rp7,048 triliun dari total anggaran belanja sebesar Rp8,280 triliun.
“Terealisasi Rp7,048 triliun atau 85,12 persen dari total anggaran belanja di tahun anggaran 2023,” ujarnya dalam agenda Rapat Paripurna DPRD Lampung Pembicaraan Tingkat I Penyampaian tentang Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD Provinsi Lampung Tahun Anggaran 2023, Senin, 22 Juli 2024.
Kemudian pendapatan daerah di tahun anggaran 2023 tercatat sebesar Rp6,987 triliun atau terealisasi sebesar 86,33 persen dari target Rp8,093 triliun.
“Penerimaan pembiayaan terealisasi sebesar Rp292,676 miliar yang bersumber dari SiLPA tahun 2022,” tuturnya.
Sementara itu, nilai pengeluaran pembiayaan terealisasi sebesar Rp105,882 miliar yang merupakan pembayaran pokok utang pinjaman daerah.
Sehingga dengan membandingkan angka realisasi pendapatan, belanja, dan pembiayaan netto, terdapat selisih yang merupakan Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SiLPA) pada tahun anggaran 2023 sebesar Rp125,120 miliar.
“Nilai ini merupakan salah satu sumber pembiayaan yang bakal digunakan untuk pelaksanaan APBD tahun anggaran 2024,” kata dia.
Lebih lanjut, Fahrizal berharap capaian realisasi belanja dan pendapatan APBD Provinsi Lampung dapat terus meningkat melalui kolaborasi.
“Tanggung jawab kita bersama untuk mengambil bagian dengan melaksanakan peran dan tugas masing-masing,” pungkasnya.








