DAKWAH atau menyampaikan kebaikan ternyata enggak cuma bisa dilakukan melalui mimbar dakwah loh, Guys. Banyak anak-anak muda yang kreatif menuangkan ide dakwahnya, lewat sebuah film.
Dari ide-ide tersebut peluang meraih prestasi pun terbuka lebar. Salah satunya, dengan mengikuti berbagai festival film, yang makin banyak diadakan.
Seperti agenda Festival Film Islami (Fesfis) nasional yang digagas Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Rumah Film KPI Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Intan Lampung. Kegiatan yang puncaknya akan digelar 15 Juli tersebut, selain menjadi ajang mencari sineas-sineas muda berbakat, juga menjadi wadah dakwahnya anak-anak muda.
Lian Nando, sahabat muda yang juga ketua panitia penyelenggara Fesfis, mengatakan UKM Rumah Film KPI selama ini memang fokus mengikuti perkembangan film-film islami di Tanah Air, khususnya di Lampung. Kegiatan Fesfis tidak hanya untuk berkarya lewat sebuah film pendek, tetapi menjadi kesempatan para sineas menyampaikan pesan-pesan moral kepada penonton.
“Fesfis selain ajang kompetisi para sineas Indonesia, juga sebagai cara untuk berdakwah lewat film,” ujar Nando.
Sebab, berdakwah lewat media film menjadi cara efektif karena pesan yang ingin disampaikan bisa sampai, tanpa terasa menggurui. Selain itu, Fesfis juga diharapkan bisa menjadi wadah para sineas Indonesia untuk berkarya dan berkomunikasi dalam bentuk film dakwah.
Nando menyebut festival yang proses pendaftarannya berlangsung hingga 25 Juni itu akan memperlombakan enam kategori, di antaranya kategori sutradara terbaik, ide cerita terbaik, film Lampung terbaik, film nasional terbaik, film favorit, film terbaik pelajar, dan film terbaik KPI.
“Fesfis tahun ke tiga ini, kami menampilkan sesuatu yang berbeda, selain acara tingkat nasional, juga ada berbagai kategori yang dikompetisikan,” ujarnya.
Film Percintaan
Sahabat muda lainnya, Rizki Rahmawati, mengatakan sebagai generasi muda muslim, sudah sepatutnya terlibat menuangkan ide-ide kreatif pembuatan film dakwah. Dengan cara tersebut, generasi muda dapat berkontribusi mengenalkan Islam sebagai agama yang toleran dan mencintai perdamaian, kepada dunia, lewat sebuah film.
“Festival ini sangat perlu bagi anak muda yang lebih suka dengan film-film percintaan yang penuh adegan romantis, yang sebenarnya tak sepatutnya dipertontonkan,” kata Rahma.
Untuk itu, dengan terlibat aktif dan mengapresiasi film-film dakwah, diharapkan setiap pencinta film dapat memetik hikmah atau pesan yang disampaikan. Seperti nilai toleransi, kedamaian, kerukunan, hingga tolong menolong antarsesama. “Lewat film, dakwah yang disampaikan pasti lebih dapat diterima karena lebih mudah dicerna dan dinikmati,” kata dia.
Nur Jannah