Jakarta – Apple Inc akhirnya menyelesaikan pembayaran sisa utang investasi US$10 juta (Rp162 miliar) kepada pemerintah Indonesia. Pelunasan itu bagian dari komitmen investasi perusahaan teknologi itu untuk periode 2020-2023 yang sebelumnya sempat tertunda.
Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita, mengonfirmasi dana tersebut telah pemerintah terima. “Sudah, Apple sudah bayar. Jadi yang US$10 juta itu sudah masuk,” ujar Agus.
Namun, pelunasan utang itu masih belum bisa membuat iPhone 16 masuk pasar Indonesia. Penyebab utamanya adalah belum terpenuhinya persyaratan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN). Hal itu sebagai regulasi yang mengatur komponen lokal dalam produk elektronik.
Pemerintah hingga kini masih dalam tahap negosiasi dengan Apple terkait pemenuhan syarat tersebut. Agus mengungkapkan sudah tiga kali bertemu dan mengharapkan kesepakatan segera tercapai. “Doakan segera, targetnya bisa menyelesaikan kesepakatan ini,” kata dia.
Untuk itu, pemerintah menawarkan opsi investasi jangka panjang sebagai solusi yang bisa membuat Apple membangun pabrik di Indonesia. Skema itu tidak perlu membuat Apple memperpanjang kontrak TKDN setiap tiga tahun sekali.
Apple Rilis iPhone 16e
Di tengah kendala TKDN, Apple tetap meluncurkan lini terbaru berupa iPhone 16e, sebagai varian paling terjangkau dari seri iPhone 16.
Preorder iPhone 16e akan terbuka mulai 21 Februari 2025, dengan penjualan resminya pada 28 Februari 2025. Namun, peluncuran itu tidak bersifat global dan hanya mencakup 59 negara, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand di kawasan Asia Tenggara.
Namun, Indonesia belum masuk dalam daftar peluncuran awal. Meski begitu, Apple memastikan iPhone 16e akan tersedia di Indonesia dengan dua varian warna, putih dan hitam, serta pilihan kapasitas penyimpanan 128 GB, 256 GB, dan 512 GB.
Namun sebelum masuk pasar gadget Indonesia, iPhone 16e harus memenuhi regulasi TKDN dari Kementerian Perindustrian (Kemenperin). Selain itu, wajib lolos sertifikasi Postel dari Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).