Bandar Lampung (Lampost.co) – Harga telur ayam di sejumlah pasar tradisional Kota Bandar Lampung kembali mengalami kenaikan dalam sepekan terakhir. Saat ini, harga telur mencapai Rp29 ribu hingga Rp30 ribu per kilogram, naik dari sebelumnya sekitar Rp28.500 per kilogram.
Salah satu pedagang telur di Pasar Tamin, Sandi, mengatakan bahwa kenaikan harga sudah terjadi bertahap sejak pekan lalu. “Awalnya Rp27.500, lalu naik jadi Rp28.500, dan sekarang sudah sampai Rp29 ribu bahkan Rp30 ribu per kilo,” ujarnya, Senin, 20 Oktober 2025.
Menurut Sandi, lonjakan harga ini membuat sebagian pembeli mengeluh karena harus menyesuaikan pengeluaran rumah tangga. Sebagian bahkan mengurangi jumlah pembelian mereka. “Banyak yang ngeluh, maunya harga murah saja. Tapi harga dari agen juga naik. Saya cuma ambil untung sekitar Rp700 per kilo,” jelasnya.
Ia menambahkan, pedagang di tingkat eceran tidak mengetahui secara pasti penyebab kenaikan harga telur kali ini. Namun, ia memperkirakan peningkatan permintaan menjadi salah satu faktor utama. “Mungkin karena permintaan lagi tinggi, apalagi ada program Makan Bergizi Gratis (MBG) dari pemerintah,” katanya.
Kenaikan harga telur ayam ini membuat pedagang berharap harga bisa segera stabil agar daya beli masyarakat tidak terus menurun.








