Bandar Lampung (Lampost.co)–Besaran Upah Minimum Provinsi
(UMP) Lampung masih setengahnya UMP DKI Jakarta dengan penaikan 6,5%. Meski penaikan itu cukup membawa angin segar, pekerja masih mencekam dengan ancaman banyaknya Pemutusan Hubungan Kerja (PHK).
UMP ibukota menjadi patokan dengan nilai tertinggi yakni dari Rp5.067.381,00 naik jadi Rp5.396.760. Sementara Lampung menempati urutan 9 terkecil dari Rp2.716.497 menjadi Rp2.893.069,30. Posisi UMP Lampung tepat di bawah Banteng yang penaikannya dari Banten Rp2.727.812 menjadi Rp2.905.119,78.
Dari Jakarta, pemeirntah meyakini penaikan upah minimum provinsi (UMP) 2025 sebesar 6,5% mampu meningkatkan daya beli masyarakat yang tengah tertekan, khususnya pada kelas menengah. Hal itu penting lantaran pertumbuhan ekonomi dalam negeri banyak bergantung pada konsumsi rumah tangga.
“Itu untuk meningkatkan daya beli yang di sektor formal. Itu sebagian besar pekerja di kalangan industri dan services,” kata Menko Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto di sela Rapimnas Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Jakarta, Senin, 2 Desember 2024.
Sementara Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Provinsi Lampung masih menunggu arahan dari pemerintah pusat terkait pemberlakuan UMP 2025. Hal itu menanggapi terkait pengupahan yang Presiden Prabowo Subianto sampaikan menaik hingga 6,5% tahun depan.
“Sampai sekramg kami belum terima aturan, karena masih finalisasi di pusat,” ujar Kabid Hubungan Industrial dan Perlindungan Kerja Disnaker Lampung, Soleha HY, Minggu, 1 Desember 2024.
Soleha mengatakan, kemungkinan aturan penyusunan UMP dari pemerintah pusat akan turun pada pekan depan. Sehingga pihaknya dapat membahasnya dengan dewan pengupahan.
“Kemungkinan minggu depan sudah final, kita masih proses menunggu aturan turun sambil terus konsolidasi. Nanti baru akan bahas bersama dewan pengupahan” jelas dia.
Berikut Daftar Lengkap UMP 2025 di 38 Provinsi Jika Naik 6,5%
1. DKI Jakarta Rp5.067.381,00 naik jadi Rp5.396.760
2. Papua Rp4.024.270,00 naik jadi Rp4.285.847
3. Papua Tengah Rp4.024.270,00 naik jadi Rp4.285.847
4. Papua Pegunungan Rp4.024.270,00 naik jadi Rp4.285.847
5. Papua Barat Daya Rp4.024.270,00 naik jadi Rp4.285.847
6. Papua Selatan Rp4.024.270,00 naik jadi Rp4.285.847
7. Kepulauan Bangka Belitung Rp3.640.000,00 naik jadi Rp3.876.600
8. Sulawesi Utara Rp3.545.000,00 naik jadi Rp3.775.425
9. Aceh Rp3.460.672,00 naik jadi Rp3.685.615
10. Sumatera Selatan Rp3.456.874,00 naik jadi Rp3.681.570
11. Sulawesi Selatan Rp3.434.298,00 naik jadi Rp3.657.527
12. Kepulauan Riau Rp3.402.492,00 naik jadi Rp3.623.653
13. Kalimantan Utara Rp3.361.653,00 naik jadi Rp3.580.160.
14. Kalimantan Timur Rp3.360.858,00 naik jadi Rp3.579.313
15. Riau Rp3.294.625 menjadi Rp3.508.775,63
16. Kalimantan Selatan Rp3.282.812 menjadi Rp3.496.194,78
17. Kalimantan Tengah Rp 3.261.616 menjadi Rp3.473.621,04
18. Maluku Utara Rp3.200.000 menjadi Rp3.408.000
19. Jambi Rp3.037.121 menjadi Rp3.234.533,86
20. Gorontalo Rp3.025.100 menjadi Rp3.221.731,5
21. Maluku Rp2.949.953 menjadi Rp3.141.699,94
22. Sulawesi Barat Rp2.914.958 menjadi Rp3.104.430,27
23. Sulawesi Tenggara Rp2.885.964 menjadi Rp3.073.551,66
24. Bali Rp2.813.672 menjadi Rp2.996.560,68
25. Sumatera Barat Rp2.811.449 menjadi Rp2.994.193,18
26. Sumatera Utara Rp2.809.915 menjadi Rp2.992.559,47
27. Sulawesi Tengah Rp2.736.698 menjadi Rp2.914.583,37
28. Banten Rp2.727.812 menjadi Rp2.905.119,78
29. Lampung Rp2.716.497 menjadi Rp2.893.069,30
30. Kalimantan Barat Rp2.702.616 menjadi Rp2.878.286,04
31. Bengkulu Rp2.507.079 menjadi Rp2.670.039,13
32. Nusa Tenggara Barat Rp2.444.067 menjadi Rp2.602.931,35
33. Nusa Tenggara Timur Rp2.186.826 menjadi Rp2.328.969,69
34. Jawa Timur Rp2.165.244 menjadi Rp2.305.984,86
35. Daerah Istimewa Yogyakarta Rp2.125.897 menjadi Rp2.264.080,30
36. Jawa Barat Rp2.057.495 menjadi Rp2.191.232,17
37. Jawa Tengah Rp2.036.947 menjadi Rp2.169.348,55