Bandar Lampung (Lampost.co) – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menyiapkan strategi komprehensif untuk menghadapi musim hujan. Tidak hanya fokus pada pencegahan, Pemprov juga memastikan langkah penanggulangan pascabanjir. Upaya itu mencakup penyediaan bantuan logistik, layanan kesehatan, hingga program rehabilitasi untuk mempercepat pemulihan masyarakat.
Wakil Gubernur Lampung, Jihan Nurlela, mengatakan penanganan banjir tidak bisa dilakukan secara parsial. Menurutnya, kolaborasi lintas instansi menjadi kunci agar kesiapsiagaan dan pemulihan dapat berjalan efektif.
“Penanganan banjir bukan hanya soal darurat, tetapi juga kolaborasi semua pihak untuk memastikan masyarakat terlindungi,” ujarnya.
Jihan menyebut Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lampung telah menyiapkan dukungan berupa alat pompa air (alkon), paket sembako, hingga peralatan kebersihan untuk daerah terdampak.
BPBD juga meminta pemerintah kabupaten/kota segera menyiapkan e-proposal rehabilitasi dan rekonstruksi infrastruktur rusak agar proses pemulihan dapat dipercepat melalui bantuan pusat.
Dukungan juga datang dari Dinas Kesehatan dan Dinas Sosial Lampung yang memastikan kesiagaan layanan publik pascabencana.
“Puskesmas dan rumah sakit dipastikan siap melayani, obat-obatan tersedia, serta distribusi bantuan ke warga terdampak tetap berjalan,” tambahnya.
Selain itu, jalur evakuasi di wilayah rawan banjir juga terus dikoordinasikan. Pemantauan kesehatan masyarakat dilakukan secara intensif untuk mencegah munculnya penyakit pascabanjir yang kerap mengancam warga di lokasi terdampak.
Jihan menyebut kesiapsiagaan tersebut akan maksimal jika semua sektor menjalankan peran sesuai fungsi masing-masing. Ia menekankan pentingnya kerja sama yang solid agar kerugian sosial maupun ekonomi akibat banjir dapat ditekan.
“Dengan strategi terpadu mulai dari pencegahan, kesiapsiagaan, penanganan darurat, hingga rehabilitasi pascabanjir, diharapkan risiko bencana dapat ditekan dan dampak sosial-ekonomi masyarakat dapat diminimalisir,” pungkasnya.