Bandar Lampung (Lampost.co) — Pertamina Patra Niaga Regional Sumatra bagian selatan (Sumbagsel) memperketat pengawasan penyaluran elpiji 3 kilogram di masyarakat.
Upaya itu dengan meningkatkan sinergi bersama aparat penegak hukum dan Pemerintah Daerah agar penggunaannya tepat sasaran.
Area Manager Communication, Relation and CSR Sumbagsel, Tjahyo Nikho Indrawan, menjelaskan pihaknya terus memastikan penyaluran gas 3 kg melalui agen dan pangkalan berjalan lancar dan sesuai aturan.
“Pertamina dengan tegas menginstruksikan kepada seluruh agen dan pangkalan untuk dapat menyalurkan sesuai regulasi yang berlaku,” kata Nikho, kepada Lampost.co, Jumat, 19 April 2024.
Pihaknya turut menyayangkan masih adanya oknum-oknum tidak bertanggung jawab yang menjual gas subsidi secara ilegal dan tidak sesuai harga eceran tertinggi (HET).
BACA JUGA: Gas Elpiji 3 Kg di Lampung Selatan Dijual Rp70 Ribu
Untuk itu, dia mengajak masyarakat untuk bersama mengawasi pendistribusian elpiji bersubsidi agar dapat benar-benar masyarakat yang kurang mampu sebagai penggunanya.
“Peran aktif masyarakat dapat membantu peran Pertamina dalam menjaga kestabilan pasokan elpiji di seluruh wilayah,” ujar dia.
Dia juga mengimbau masyarakat untuk membeli langsung elpiji 3 kg di pangkalan sebagai penyalur resmi sehingga mendapatkannya sesuai HET. Sebab, pengecer gas di warung bukan sebagai jalur distribusi dari Pertamina.
Adapun aur penyaluran gas ke masyarakat, baik subsidi maupun non subsidi mulai dari Stasiun Pengisian dan Pengangkutan Bulk Elpiji (SPPBE) ke agen elpiji yang terdaftar sebagai lembaga penyalur resmi Pertamina.
Kemudian agen akan menyalurkannya ke pangkalan-pangkalan resmi yang tercatat di agen untuk selanjutnya dijual langsung ke masyarakat.
“Namun, jika terdapat pangkalan menjual elpiji 3 kg di atas HET atau tindakan kecurangan, masyarakat juga bisa melapor melalui contact center 135. Sehingga, Pertamina melalui agen dapat melakukan tindakan atau sanksi yang tegas,” ujar dia.
Sidak ke Lapangan
Sementara, pihaknya bersama Polres dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian Lampung Selatan turut mengecek sejumlah pangkalan di kabupaten tersebut. Hal tersebut untuk menindaklanjuti temuan penjualan elpiji di atas HET.
Dia menyebutkan, konsumsi gas 3 kg di Lampung Selatan selama lebaran meningkat hingga 5,19%. Untuk itu, pihaknya turut menambah kuota gas ke masyarakat melalui pangkalan.
“Selama masa Ramadan dan Idulfitri, kami melakukan penambahan fakultatif 64.780 tabung,” kata dia.