Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi Lampung terus memperkuat sektor pertanian dengan mendorong petani menanam berbagai jenis buah-buahan. Langkah itu untuk mendukung ketersediaan bahan baku bagi Program Makan Bergizi Gratis (MBG) yang pemerintah pusat jalankan.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan dan Hortikultura (KTPTH) Lampung, Elvira Umihanni, mengatakan program MBG memiliki keterkaitan erat dengan upaya swasembada pangan daerah. Menurutnya, sinergi antara program nasional dan daerah penting untuk menciptakan sistem pangan yang berkelanjutan.
“Pemerintah daerah ingin memastikan program pusat dan daerah berjalan seimbang dan saling mendukung. Program swasembada pangan dan makan bergizi gratis harus terintegrasi agar manfaatnya terasa bagi masyarakat,” ujar Elvira.
Dia menjelaskan Lampung memiliki potensi besar di sektor hortikultura. Untuk itu, pemerintah mendorong petani menanam berbagai tanaman buah, seperti melon, semangka, pepaya, alpukat, hingga pisang untuk mendukung pasokan buah lokal.
“Kami mendorong petani memperluas penanaman buah seperti melon dan semangka. Saat ini jumlah petani yang menanam sudah banyak, tetapi kami ingin produksinya meningkat agar pasokan stabil,” kata Elvira.
Selain mendorong produksi buah, Pemprov Lampung juga berupaya menjaga stabilitas harga pangan dengan memperluas lahan tanam cabai merah dan bawang merah. Upaya itu sekaligus menjadi bagian dari strategi pengendalian inflasi di tingkat daerah.
“Selain buah, kami juga meningkatkan produksi cabai merah, bawang merah, dan jagung. Ketiganya penting untuk menjaga ketahanan pangan Lampung,” tambahnya.
Pemerintah juga menggencarkan pengembangan komoditas tebu melalui dukungan Kementerian Pertanian. Langkah itu menjadi bagian dari upaya jangka panjang menuju swasembada gula nasional.
Produksi Buah-buahan Lampung
Berdasarkan data Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Provinsi Lampung 2024, produksi buah-buahan di Lampung cukup tinggi. Komoditas melon tercatat memiliki luas panen 269 hektare dengan produksi mencapai 33.962 kuintal, atau produktivitas rata-rata 126,16 kuintal per hektare.
Produksi semangka pada tahun yang sama mencapai 179.343 kuintal dari lahan seluas 1.257 hektare dengan produktivitas rata-rata 142,71 kuintal per hektare. Sementara itu, produksi alpukat mencapai 463.855 kuintal dengan rata-rata hasil 72,51 kilogram per pohon.
Komoditas lain juga mencatat hasil yang signifikan. Produksi pepaya mencapai 819.573 kuintal, pisang 15.823.280 kuintal, rambutan 473.858 kuintal, dan salak 105.531 kuintal.
Elvira menegaskan peningkatan produksi buah tidak hanya untuk mendukung Program MBG. Namun, juga untuk memperkuat ketahanan pangan dan meningkatkan pendapatan petani.
“Kami ingin petani merasakan manfaat langsung dari kebijakan pangan nasional. Produksi buah yang melimpah membuat Lampung bisa menjadi penyuplai utama bahan pangan bergizi untuk masyarakat,” kata dia.







