Jakarta (Lampsot.co)—Kabar duka datang dari industri film Indonesia. Aktor senior Gito Joewono atau yang akrab dengan sapaan Otig Pakis meninggal dunia di usia 64 tahun.
Mendiang aktor legendaris tersebut tutup usia sekitar pukul 17.07 WIB, Kamis (8/8/2024), usai berjuang selama tiga tahun melawan kanker rektum. Pihak keluarga sudah memakamkan Otig di kawasan Depok, Jawa Barat.
Pihak keluarga Otig yang pertama kali menyampaikan kabar duka ini melalui akun Instagram pribadinya. Tidak lupa, pihak keluarga juga meminta doa sekaligus permohonan maaf kepada seluruh masyarakat atas kesalahan-kesalahan almarhum semasa hidupnya.
“Kami mohon doa dan permohonan maaf atas segala kesalahan almarhum. Semoga amal ibadahnya diterima dan keluarga yang ditinggalkan diberikan ketabahan. Terima kasih atas perhatian dan doanya,” kata pihak keluarga Otig.
Profil Otig Pakis
Gito Joewono atau Otig Pakis, lahir di Surabaya, Jawa Timur, pada 4 Agustus 1960. Sebagai seorang aktor berkebangsaan Indonesia, Otig Pakis telah berkecimpung di dunia perfilman selama hampir empat dekade.
Otig Pakis menikah dengan Dewi Pakis dan memiliki seorang anak perempuan bernama Melody Dewi. Pada 2021, dokter mendiagnosis Otig Pakis menderita kanker rektum. Ia berjuang melawan penyakitnya dengan tegar selama tiga tahun.
Perjalanan Karier Otig Pakis
Karier Otig Pakis di dunia hiburan dimulai pada tahun 1984 melalui film Di Luar Batas. Sejak saat itu, beliau telah membintangi banyak film dan sinetron, di antaranya Bercinta dengan Maut, Kartu Pos Wini, dan Mengejar Matahari. Selama beberapa tahun berikutnya, ia terus muncul di berbagai film dan sinetron, membangun reputasinya sebagai aktor serbabisa.
Pada 2003, Otig Pakis meraih kesuksesan besar dengan membintangi film Novel Tanpa Huruf R. Film ini menjadi salah satu karya terbaiknya dan mengantarkannya meraih berbagai penghargaan, termasuk Aktor Terbaik di Festival Film Indonesia (FFI) 2004.
Setelah itu, Otig Pakis terus membintangi berbagai film dan sinetron populer, seperti Foxtrot Six (2019), Kutukan Cakar Monyet (2023), dan Holiday (2021). Total film yang dia bintangi mencapai puluhan judul, menjadi bukti pengabdian dan dedikasinya di industri perfilman.
Sepanjang kariernya, Otig Pakis telah meraih banyak penghargaan atas prestasinya di dunia akting. Selain Aktor Terbaik FFI 2004, ia juga memenangkan Aktor Pendukung Terbaik di FFI 2009 untuk film Darah Garuda.
Selain penghargaan, Otig Pakis juga mendapatkan pengakuan luas dari masyarakat Indonesia. Ia dikenal sebagai aktor senior yang profesional, berdedikasi, dan memiliki kemampuan akting luar biasa.
Selain kariernya di dunia akting, Otig Pakis juga terkenal sebagai sosok yang rendah hati dan bersahaja. Beliau tidak pernah merasa sombong atau tinggi hati, meskipun telah mencapai kesuksesan dalam hidupnya.
Kepergian Otig Pakis merupakan kehilangan besar bagi dunia perfilman Indonesia. Beliau dikenal sebagai aktor yang berdedikasi dan memiliki bakat akting yang luar biasa. Kepiawaiannya dalam memerankan berbagai karakter telah membuat beliau mendapatkan banyak pujian dan penghargaan.
Otig Pakis menjadi inspirasi bagi generasi aktor muda Indonesia untuk terus berkarya dan memberikan kontribusi positif bagi pengembangan perfilman nasional. Pengabdian dan dedikasinya selama bertahun-tahun akan terus dikenang sebagai bukti kecintaannya pada dunia seni dan hiburan.