Jakarta (Lampost.co) – Film Sore: Istri dari Masa Depan langsung mencuri perhatian sejak hari pertama penayangan di bioskop. Hanya dalam tiga hari, film ini berhasil meraih lebih dari 179.000 penonton di seluruh Indonesia.
Poin Penting
- Film Sore: Istri dari Masa Depan tembus 179.000 penonton dalam tiga hari.
- Disutradarai Yandy Laurens, dibintangi Sheila Dara Aisha dan Dion Wiyoko.
- Diadaptasi dari web series Sore tahun 2017 yang sempat viral.
- Cerita gabungkan romansa dan elemen perjalanan waktu.
- Penonton memuji cerita emosional dan sinematografi film.
- Film ramai dibicarakan di media sosial karena bikin baper.
Karya sutradara Yandy Laurens ini hadir dengan genre romansa dan fantasi yang terasa menyentuh.
Film ini dibintangi Dion Wiyoko sebagai Jonathan dan Sheila Dara Aisha sebagai tokoh Sore.
Baca juga : Film Superman 2025 Sukses Besar di Box Office, DC Universe Kembali Bersinar
Sinopsis Film Sore : Istri dari Masa Depan
Cerita film ini diadaptasi dari web series populer tahun 2017 yang juga berjudul Sore.
Namun kali ini, versi layar lebarnya tampil lebih sinematik dan emosional secara visual maupun cerita.
Kisahnya bermula saat Jonathan bertemu perempuan misterius bernama Sore yang mengaku berasal dari masa depan. Sore menyatakan dirinya adalah istri Jonathan, meski pria itu belum pernah mengenalnya.
Alur cerita menggabungkan drama cinta dengan unsur perjalanan waktu yang membuat penonton terus penasaran. Meski fantasi, film ini tetap kuat dalam menampilkan emosi dan konflik hubungan yang membumi.
Antusiasme penonton pun terlihat dari banyaknya unggahan kesan di media sosial sejak hari pertama. Banyak penonton menyebut film ini “bikin nagih”, “baper maksimal”, bahkan “harus ditonton lebih dari sekali”.
Reaksi positif dari penonton menjadi bukti bahwa film lokal masih mampu menyentuh emosi generasi sekarang. Dengan pencapaian awal ini, Sore: Istri dari Masa Depan berpeluang terus bersinar di box office nasional.
Film ini sekaligus menegaskan kekuatan cerita dan akting, tanpa perlu efek besar atau aksi berlebihan. Yandy Laurens, sebagai sutradara, kembali menunjukkan sentuhannya dalam menyajikan cerita sederhana yang mendalam.
Dengan dukungan pemain kuat dan cerita penuh rasa, film ini layak menjadi salah satu karya lokal terbaik tahun ini.