Jakarta (Lampost.co) – Tika Bravani kembali menunjukkan totalitasnya di dunia seni peran. Kali ini, ia tampil dalam teater monolog. Aktris berbakat ini memerankan tokoh Siti Walidah dalam pertunjukan berjudul Aku yang Tak Kehilangan Suara.
Poin Penting
- Tika Bravani tampil dalam teater monolog Aku yang Tak Kehilangan Suara.
- Pertunjukan berlangsung di Galeri Indonesia Kaya, Sabtu, 31 Mei 2025.
- Tika sempat takut menerima peran ini karena genre monolog yang menantang.
- Ia pernah memerankan Siti Walidah dalam film Nyai Ahmad Dahlan (2017).
- Naskah ditulis Dian Eka Wati, disutradarai Wawan Sofwan, diproduseri Joane Win.
Pertunjukan teater tersebut akan digelar di Galeri Indonesia Kaya pada Sabtu, 31 Mei 2025. Penonton bisa menyaksikan pementasan ini dalam dua sesi, yaitu pukul 15.00 dan 19.00 WIB.
Tika mengaku sempat takut menerima peran ini karena monolog adalah genre yang paling ia hindari. “Takut lupa dialog, takut mati gaya karena sendirian di panggung,” ujar Tika menjelaskan alasannya.
Namun, ia akhirnya menerima tantangan ini demi menghidupkan sosok penting dalam sejarah Muhammadiyah tersebut. Tika pernah memerankan karakter Siti Walidah dalam film Nyai Ahmad Dahlan pada tahun 2017.
Kali ini, ia merasa lebih bebas menyampaikan pesan karena bisa menentukan materi yang ingin disampaikan. Menurut Tika, proses latihan sangat berat karena ia harus menghafal dialog panjang seorang diri.
Setiap pagi, Tika rutin berlatih sambil berjalan di treadmill untuk menjaga napas dan hafalan tetap stabil.
Pertunjukan ini disutradarai Wawan Sofwan dan diproduseri Joane Win, dengan naskah dari Dian Eka Wati.
Joane menyebut Tika memiliki hubungan batin dengan karakter ini dan sangat disiplin selama latihan. “Dia selalu tepat waktu, menjaga stamina, dan sangat berdedikasi pada peran ini,” jelas Joane.
Tika berharap pertunjukan ini bisa mengenalkan Siti Walidah sebagai sosok inspiratif bagi generasi muda.
Ia ingin masyarakat tahu bahwa Siti Walidah bukan sekadar istri tokoh besar, tapi juga pemimpin perempuan.
Melalui teater ini, Tika ingin menghormati perjuangan perempuan dalam pendidikan dan kesetaraan gender. “Semoga penonton tertarik mencari tahu lebih banyak tentang beliau setelah menonton,” ujar Tika menutup.