Bandar Lampung (Lampost.co) — Program Kelas Migran Vokasi secara resmi diluncurkan oleh Gubernur Lampung Rahmad Mirzani Djausal dan Menteri Pekerja Pelindungan Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding, Rabu, 30 Juli 2025.
Dalam kesempatan itu, Rahmat Mirzani Djausal mengungkapkan, Indonesia akan mengalami bonus demografi demokrasi ini mulai masuk di tahun 2030. Namun dia memprediksi, bonus demografi di Provinsi Lampung akan terjadi 3 tahun lebih cepat.
Kondisi itu menurutnya harus segera mendapat penanganan karena kalau tidak akan menejadi masalah besar. Kelas Migran Vokasi menjadi jawaban bagi pemerintah dalam menyiapkan usia produktif yang memiliki keterampilan.
“Provinsi Lampung 3 atau 4 tahun lebih cepat dari Indonesia mengalami bonus demografi ini kalau tidak cepat ditangani akan menjadi masalah besar,” ungkapnya dalam kegiatan yang digelar di Gedung Bagas Raya.
Dia menyampaikan, Kelas Migran Vokasi menjadi solusi untuk mengurangi pengangguran dari lulusan SMA dan SMK. Untuk mendukung program tersebut, saat ini pihaknya telah menyiapkan 44 guru Bahasa Jepang.
“Saat ini sudah mulai buka pendaftarannya, sudah ada 8.500 siswa yang mendaftar ingin masuk Kelas Migran Vokasi,” jelasnya.
341 SMA/SMK
Sementara itu, Kadisdikbud Lampung, Thomas Amirico menyampaikan, program tersebut akan dijalankan di 341 SMA dan SMK Negeri. Dia menargetkan ada 1.480 siswa yang menjadi peserta Kelas Migran Vokasi.
Siswa yang menjadi peserta Kelas Migran Vokasi adalah peserta didik yang duduk di bangku kelas 12. Hal tersebut untuk mempersiapkan menjelang kelulusan, sehingga ketika lulus siswa sudah tidak lagi bingung mencari pekerjaan.
“Kelas Migran Vokasi ini dalam rangka mempersiapkan siswa SMK dan SMA agar memiliki kompetensi yang sesuai untuk bekerja di luar negeri sebagai PMI,” tambahnya. (Umar)