Bandar Lampung (Lampost.co) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung mengupayakan kelanjutan pembangunan rumah sakit hewan (RSH). Penjabat Gubernur Lampung, Samsudin mendukung rencana kelanjutan pembangunan tersebut.
“Saya akan ikut mengawal pembangunan rumah sakit hewan ini, harapan saya jangan sampai pembangunan ini terbengkalai seperti pembangunan kantor pemerintahan di Kota Baru,” kata Samsudin, Jumat, 18 Oktober 2024.
Ia akan mendorong di tahun 2025 pembangunan dapat berlanjut. Selain itu akan berkoordinasi bersama Bappeda untuk mengatur rancangan kembali. “Jadi ini biar selesai, jangan sampai menjadi Kota Baru yang kedua,” katanya.
Ia juga mengatakan rumah sakit hewan ini sangat penting untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada hewan peliharaan. Sehingga upaya mendukung zero rabies pada tahun 2030 mendatang dapat tercapai.
“Upaya mewujudkan zero rabies di Provinsi Lampung pada 2030 bisa tercapai. Intervensi yang masif juga harus dilakukan agar upaya zero rabies bukan hanya program semata tapi bisa dirasakan para pecinta hewan,” ujarnya.
Keinginan Pencinta Hewan
Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, Lili Mawarti mengatakan, pihaknya menyambut baik dukungan dari Pj Gubernur Lampung untuk melanjutkan pembangunan rumah sakit hewan.
“Dengan adanya dukungan Pj Gubernur, di tahun 2025 pembangunan rumah sakit hewan bisa terlaksana. Karena pecinta hewan sangat menginginkan adanya rumah sakit hewan,” kata Lili.
“Rumah sakit hewan dibutuhkan karena saat ini kami baru memiliki satu bangunan, yang semuanya dilakukan disini untuk klinik hewan dan laboratorium pakan dan kesmavet jadi satu tempat. Harapannya kalau ada rumah sakit jadi terpisah,” lanjutnya.
Menurutnya, pihaknya tidak akan mengandalkan APBD untuk melengkapi fasilitas rumah sakit hewan. Sehingga pihaknya akan meminta bantuan dana dari APBN.
“Jadi kami tidak andalkan APBD, nanti akan buat proposal ke Kementerian Pertanian terkait dengan prasarana yang harus dilengkapi. Diantaranya meja tindakan, ruang radiologi, peralatan bedah, dan peralatan penanganan hewan,” kata dia.
Menurutnya dengan berdirinya rumah sakit hewan di Lampung tak menutup kemungkinan akan menjadi rumah sakit hewan yang diandalkan di daerah setempat dan provinsi sekitar.
“Harapannya ini nanti akan jadi rujukan dari klinik dan juga RS hewan di daerah lain,” katanya.