Bandar Lampung (Lampost.Co) — Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung menegaskan komitmen memperkuat tata kelola zakat yang transparan, profesional, dan akuntabel melalui sinergi dengan Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) se-Lampung. Langkah ini menjadi bagian penting dalam membangun kepercayaan umat sekaligus mendorong pemberdayaan ekonomi masyarakat.
Poin Penting:
-
Pemprov Lampung perkuat sinergi dengan Baznas bangun tata kelola zakat yang transparan dan profesional.
-
Baznas sebagai simbol kepercayaan umat terhadap pemerintah.
-
Zakat berpotensi besar menjadi instrumen pengentasan kemiskinan dan pemerataan ekonomi.
Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal, menyatakan zakat memiliki potensi besar untuk menjadi kekuatan ekonomi umat jika pengelolaannya dengan baik. Karena itu, menurutnya, Baznas Lampung harus menjadi simbol kepercayaan publik terhadap pengelolaan dana umat yang amanah dan berdampak nyata.
“Baznas adalah simbol kepercayaan umat terhadap pemerintah. Jika umat tidak percaya kepada Baznas, berarti pemerintah belum sepenuhnya hadir untuk mengurus mereka,” ujar Gubernur Mirza dalam kegiatan bersama Baznas se-Lampung, beberapa waktu lalu.
Baca juga: ASN Lampung Utara Didorong Berzakat, Infaq dan Sedekah
Zakat sebagai Instrumen Keadilan Sosial
Mirza menilai tata kelola zakat tidak hanya menyangkut administrasi dan pelaporan, tetapi juga membangun sistem kepercayaan publik terhadap lembaga pengelola zakat. Zakat, lanjutnya, merupakan instrumen strategis dalam pemerataan ekonomi dan pengentasan kemiskinan di Lampung.
Ia juga menekankan potensi zakat di Lampung sangat besar jika pengelolaannya secara profesional dan transparan. “Dengan tata kelola zakat yang baik, manfaatnya akan langsung masyarakat rasakan, terutama kelompok kurang mampu,” ujarnya.
Penguatan Baznas hingga Desa
Sebagai langkah nyata, Pemprov Lampung mendorong penguatan kelembagaan zakat hingga ke tingkat desa melalui pembentukan badan amil zakat desa (BAZDes). Program tersebut agar dapat memperluas jangkauan layanan zakat dan memperkuat ekosistem pemberdayaan ekonomi umat di akar rumput.
“Baznas desa menjadi ujung tombak pemberdayaan ekonomi berbasis zakat. Semakin dekat dengan masyarakat, semakin cepat pula dampak zakat terasa,” kata Gubernur Mirza.
Ia berpesan agar para pengelola zakat di seluruh kabupaten dan kota mengikuti pelatihan dengan sungguh-sungguh, serta menerapkan pengetahuan untuk meningkatkan tata kelola di daerah masing-masing.
Transparansi dan Akuntabilitas Jadi Kunci
Selain itu, Mirza menegaskan semakin transparan pengelolaan zakat, semakin tinggi pula tingkat kepercayaan masyarakat. Ia berharap seluruh jajaran Baznas Lampung menjaga integritas, profesionalisme, dan akuntabilitas dalam setiap tahap pengelolaan dana zakat.
“Semakin baik pengelolaan zakat, semakin besar manfaat yang umat rasakan. Dan, semakin tinggi pula kepercayaan masyarakat kepada Baznas,” katanya.
Baznas Jadi Pilar Kesejahteraan Umat
Gubernur Mirza juga optimistis dengan tata kelola zakat yang semakin kuat dan kolaborasi lintas sektor yang solid, Baznas Lampung akan tumbuh menjadi lembaga yang profesional, amanah, dan berdampak langsung bagi kesejahteraan masyarakat.
“Dengan tata kelola zakat yang baik dan kolaborasi yang kuat, zakat dapat menjadi kekuatan besar dalam membangun Lampung yang lebih berdaya dan sejahtera,” katanya.








