Metro (Lampost.co)–Pengelolaan Bank Sampah harus berkelanjutan karena ini merupakan salah satu solusi pengentasan persoalan sampah dengan melibatkan peran aktif masyarakat.
Direktur PACS CCEP (Coca-Cola Europacific Partners ) Indonesia, Lucia Karina menjelaskan pengelolaan bank sampah mesti berjalan berkelanjutan agar memberi manfaat secara optimal.
“Indonesia harus jadi negara pertama yang mengubah cara mengelola sampah. Salah satunya melalui bank sampah dengan konsep kelola yang berkelanjutan,” ujarnya. Hal itu dikatakan dalam agenda Seminar Nasional dan Talkshow di Wisma Haji Al-Khairiyah Kota Metro, Sabtu, 20 Juli 2024.
Baca Juga: DLH Komitmen Lakukan Pengurangan Sampah
Kunci pengelolaan wadah berkelanjutan antara lain dukungan kuat dari Pemerintah, mendorong inovasi dalam pengelolaan. Serta menjalin kolaborasi dengan berbagai pemangku kepentingan dalam pengelolaannya.
Kemudian, manajemen keuangan serta legalitas yang transparan, pelatihan dan pendampingan bagi operator dan masyarakat, serta pelaporan berkala dan rencana perbaikan.
“Yang tidak kalah penting adalah manajemen keuangan dan peningkatan inklusi keuangan bagi pada anggotanya,” kata dia.
Menurutnya, dibutuhkan peningkatan nilai tambah sampah agar bisa memberi dampak positif, khususnya menciptakan ekonomi sirkular. Pengelolaan wadah pengelolaan sampah ini memiliki tantangan yang cukup beragam.
“Kalau di bank sampah, kita mengelolanya dari nilai nol, jangan hanya lihat dari sisi ekonomisnya saja. Kita juga harus lihat dari sisi sosial, apa yang akan kita tinggalkan untuk bumi ini,” jelasnya.
Lucia menegaskan keberadaan bank sampah sangat penting untuk meminimalisir jumlah timbulan barang yang terbuang di Lampung.
“Bank sampah penting, tanggung jawab kita kepada lingkungan hidup dan makhluk hidup yang ada,” kata dia.