Bandar Lampung (Lampost.co) — Ketua Tanfidziah PWNU Lampung, Puji Raharjo bulan Ramadan bukan hanya sekedar ritual tahunan bagi umat muslim.ma Namun waktu tersebut momentum memperbaiki diri dan membawa transformasi spiritual.
Kemudian ia mengatakan makna Ramadan yang sejati bukan hanya terukur dari banyaknya ibadah yang dilakukan. Tetapi sejauh mana bulan ini mengubah manusia menjadi pribadi yang lebih bertakwa. Lebih sabar, lebih peduli, dan lebih baik setelah Ramadan berakhir.
“Ramadan bukan sekadar ritual tahunan. Tetapi momentum perbaikan diri dan transformasi spiritual yang harus berdampak sepanjang tahun,” katanya, Minggu, 2 Maret 2025.
Selanjutnya Puji menjelaskan, Ramadan bukan sekadar bulan puasa. Tetapi madrasah kehidupan yang mengajarkan banyak hal bagi setiap Muslim. Dalam konteks keimanan, Ramadan adalah bulan pembinaan spiritual yang membentuk ketakwaan. Sesuai firman Allah dalam Al-Qur’an Surat Al-Baqarah ayat 183.
“Melalui ayat itu Allah berfirman Wahai orang-orang yang beriman. Wajib atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu. agar kamu bertakwa,” kata Deputi Pelayanan Haji BPH RI itu.
Kemudian tak hanya menyoal ketakwaan, bulan puasa juga turut mengajarkan nilai-nilai sosial kepada umat muslim. Puasa membuat setiap orang menahan lapar dan haus. “Kita ikut merasakan kondisi saudara-saudara kita yang kurang beruntung,” katanya.
Hal itulah yang menurutnya mendorong semangat berbagi, gotong royong, dan memperkuat solidaritas umat. Dengan semangat itu tentu akan menciptakan perdamaian dan saling peduli antar sesama manusia.
“Rasulullah sendiri adalah manusia yang paling dermawan. Dan bulan Ramadan beliau semakin memperbanyak sedekah,” kata mantan Kakanwil Kemenag Lampung itu.
Selanjutnya Ramadan juga mendorong setiap orang-orang menjadi lebih disiplin. Sebab setiap orang yang berpuasa wajib menjaga emosi. Mengendalikan diri dari segala hal yang dapat mengurangi pahala puasa, serta menata waktu.
“Semua ini membentuk karakter yang lebih baik. Baik dalam ibadah, moral, maupun interaksi sosial,” jelasnya Puji.