Tel Aviv (Lampost.co)—Pemerintah Israel berencana mengakui dan mengesahkan secara hukum lima permukiman Yahudi di wilayah Tepi Barat.
Mengutip media CNN, Israel berusaha “memperkuat” posisinya di Tepi Barat melalui pembangunan permukiman Yahudi. Langkah ini merupakan respons terhadap sejumlah negara yang mengakui status Negara Palestina.
Juru bicara Menteri Keuangan sayap kanan Israel, Bezalel Smotrich, mengatakan kepada CNN, Pemerintah Israel telah sepakat dalam rapat kabinet untuk mengakui lima permukiman Israel di Tepi Barat.
Smotrich juga berencana mencairkan dana pajak kepada Otoritas Palestina (PA) yang telah Israel kumpulkan atas namanya.
Dalam sebuah pernyataan kepada CNN pada Minggu (30/6/2024), kantor Smotrich mengatakan keputusan mencairkan dana kepada PA adalah langkah “segera” dan akan mencakup anggaran tiga bulan terakhir. Dana telah mendapat pembekuan setelah serangan 7 Oktober 2023.
CNN menghubungi kantor Perdana Menteri, yang belum mengomentari laporan tersebut secara publik. Setelah pengesahan, permukiman menjadi lebih seperti bagian dari Israel, dengan akses ke air, listrik, dan perawatan medis.
Otoritas Palestina, yang mengelola beberapa wilayah di Tepi Barat di bawah pendudukan Israel, mengatakan kepada CNN pada hari Minggu (30/6/2024), pihaknya belum menerima dana dari Israel.
“Sejauh ini, belum ada uang atau pesan resmi dari pihak Israel yang diterima,” kata seorang sumber resmi di Otoritas Palestina.
Smotrich adalah anggota kabinet Israel berhaluan kanan terkemuka dan menentang pembentukan negara Palestina yang merdeka dan berdaulat.
Ia telah lama menganjurkan pembangunan permukiman, dengan menyebutnya sebagai cara mencegah Tepi Barat menjadi bagian dari Palestina. “Tujuannya adalah mengubah DNA sistem selama bertahun-tahun,” kata Smotrich, menurut rekaman audio yang bocor dari pidatonya awal bulan ini.