Jakarta (Lampost.co) — Sebuah kapal yang mengangkut puluhan migran mengalami insiden di Selat Inggris. Peristiwa itu menewaskan setidaknya 8 orang beberapa hari lalu. Kapal itu berasal dari Prancis utara, kata otoritas maritim Prancis pada Minggu, 15 September 2024.
Insiden terjadi Jumat sebelum tengah malam ketika pihak berwenang melihat sebuah kapal, yang membawa puluhan orang, dalam keadaan darurat di dekat pantai di kota utara Ambleteuse.
Melansir Mediaindonesia.com, sebuah kapal penyelamat Prancis dikerahkan ke daerah itu dan layanan penyelamatan menawarkan bantuan medis kepada 53 migran di pantai. “Meski perawatan darurat telah diberikan, delapan orang meninggal dunia,” kata pernyataan otoritas maritim Prancis.
Baca juga: Tim Pencari Temukan Lima Mayat dari Kapal Pesiar Milik Konglomerat Inggris
Tidak ada orang yang di temukan selama pencarian di laut, tambahnya. Penyebab terjadinya insiden terbaru di Selat Inggris itu belum di ketahui.
Insiden terbaru terjadi hampir dua minggu setelah sebuah kapal yang membawa migran hancur di Selat Inggris saat mereka berusaha mencapai Inggris dari Prancis utara.
Hancurnya kapal membuat puluhan orang jatuh ke jalur air berbahaya dan menewaskan 13 dari mereka, kata para pejabat.
Perahu Petani
Sementara itu di Nigeria, setidaknya 64 orang tewas setelah perahu yang membawa mereka mengalami kecelakaan dan tenggelam. Peristiwa itu terjadi di sungai di Negara Bagian Zamfara di barat laut Nigeria, kata pejabat setempat.
Perahu kayu yang membawa 70 petani terbalik saat menyeberangi sungai untuk mencapai lahan pertanian mereka di dekat kota Gummi pada Sabtu pagi.
Pemerintah setempat dengan cepat memobilisasi penduduk untuk operasi penyelamatan, dan setelah tiga jam, enam orang yang selamat berhasil di tarik dari air. “Ini adalah kedua kalinya insiden seperti itu terjadi di Wilayah Pemerintah Daerah Gummi,” kata Aminu Nuhu Falale, seorang administrator lokal yang memimpin upaya penyelamatan.
Ia menambahkan bahwa tim darurat mengintensifkan pencarian mereka dengan harapan menemukan lebih banyak korban selamat.
Lebih dari 900 petani mengandalkan penyeberangan sungai setiap hari untuk mengakses lahan pertanian mereka, tetapi hanya dua perahu yang tersedia, yang sering kali menyebabkan kepadatan, kata penguasa adat setempat.
Negara Bagian Zamfara, yang telah di ganggu oleh geng-geng kriminal yang berusaha menguasai sumber daya mineral, juga telah terdampak parah oleh banjir yang di sebabkan oleh hujan lebat. Dua minggu lalu, banjir menyebabkan lebih dari 10.000 penduduk mengungsi, kata pejabat setempat.