Jakarta (Lampost.co) — Sekretaris pers Pentagon Mayor Jenderal Pat Ryder mengatakan Amerika Serikat (AS) mengirimkan sejumlah kecil pasukan tambahan ke Timur Tengah menyusul peningkatan tajam kekerasan antara Israel dan pasukan Hizbullah di Lebanon. Ryder tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang jumlah pasukan atau apa yang akan mereka lakukan.
Melansir Mediaindonesia.com, Selasa, 24 September 2024, seorang pejabat senior AS mengatakan kepada VOA jumlah pasukannya akan mencapai puluhan dan tugas utama mereka adalah mempersiapkan kemungkinan keberangkatan warga AS dengan bantuan militer, jika perang regional yang lebih besar pecah.
Pejabat AS lainnya menekankan bahwa situasi belum berada pada titik di mana penarikan pasukan dengan bantuan militer diperlukan. Jika evakuasi diperlukan, militer AS telah mengerahkan Marinir di dekatnya yang dapat melaksanakan misi tersebut, kata pejabat lain. Semua berbicara dengan syarat anonim untuk membahas isu-isu keamanan nasional yang sensitif.
Baca juga: Israel Bombardir Lebanon, 492 Orang Tewas dan 1.600 Terluka
Ryder, dalam menanggapi pertanyaan VOA pada hari Senin, mengatakan kepada wartawan bahwa Pentagon adalah “organisasi perencana”. Petangon siap menghadapi “berbagai kemungkinan,” jika militer AS di minta memberikan bantuan. “Saat ini, kita memiliki lebih banyak kemampuan di kawasan ini dibandingkan pada tanggal 14 April, ketika Iran melancarkan serangan rudal dan pesawat nirawak terhadap Israel,” katanya.
Pengumuman ini muncul setelah beberapa serangan oleh pasukan Israel terhadap target-target Hizbullah di Lebanon telah menewaskan ratusan orang. Departemen Luar Negeri memperingatkan warga Amerika untuk meninggalkan Lebanon karena risiko perang regional meningkat.