Kyiv (Lampost.co)—Ukraina sepertinya makin menekan Rusia, khususnya wilayah Kursk. Militer Ukraina bahkan mengeklaim sudah mendirikan kantor administrasi di wilayah Kursk, di mana Kyiv melancarkan serangan lintas perbatasan.
“Kantor komandan militer telah berdiri untuk menjaga hukum dan ketertiban serta memenuhi kebutuhan prioritas penduduk di wilayah yang sudah dalam penguasaan,” kata Kepala Militer Ukraina Oleksandr Syrsky kepada Presiden Volodymyr Zelensky dalam sebuah pertemuan, seperti kutipan AFP, Kamis (15/8/2024).
Sebelumnya, Presiden Rusia, Vladimir Putin, mengatakan pada Senin bahwa Ukraina berusaha merusak stabilitas Rusia dengan serangannya ke wilayah selatan negara itu. Akan tetapi, upaya itu tidak akan berhasil.
“Kerugian angkatan bersenjata Ukraina meningkat drastis bagi mereka, termasuk di antara unit yang paling siap tempur, unit yang musuh pindahkan ke perbatasan kita,” kata Putin dalam sebuah pertemuan yang tayang di televisi dengan pejabat keamanan tinggi dan gubernur daerah.
“Musuh pasti akan menerima tanggapan yang pantas, dan semua tujuan yang kita hadapi, tanpa keraguan lagi, akan tercapai,” tegas Putin.
Evakuasi Warga
Dua wilayah Rusia yang berbatasan dengan Ukraina memerintahkan lebih banyak evakuasi pada hari Senin saat Moskwa berjuang untuk menahan serbuan yang belum pernah terjadi sebelumnya ke wilayahnya.
Ukraina mengirim pasukan ke Rusia pekan lalu dalam operasi lintas perbatasan terbesarnya sejak Moskwa melancarkan invasi pada Februari 2022. Operasi itu yang paling signifikan oleh tentara asing sejak Perang Dunia II.
Pihak berwenang di wilayah Kursk mengumumkan mereka memperluas area evakuasi mereka hingga mencakup Distrik Belovsky, yang berpenghuni sekitar 14.000 orang. Wilayah tetangga Belgorod mengatakan mereka sedang mengevakuasi distrik perbatasannya di Krasnoyaruzhsky.
“Demi kesehatan dan keamanan penduduk, kami mulai memindahkan orang-orang yang tinggal di Krasnoyaruzhsky ke tempat yang lebih aman,” kata Gubernur Wilayah Belgorod Vyacheslav Gladkov di Telegram.
Serangan terhadap Kursk telah menyebabkan 76.000 orang diperintahkan keluar.
Seorang pejabat tinggi Ukraina mengatakan selama akhir pekan operasi itu ditujukan untuk mengerahkan pasukan Rusia. Dan mengacaukan negara setelah berbulan-bulan kemajuan Rusia yang lambat di garis depan.
Kejutkan Kremlin
Serangan itu tampaknya mengejutkan Kremlin. Militer Rusia mengerahkan pasukan cadangan, tank, pesawat, artileri, dan pesawat nirawak dalam upaya menghancurkannya.
Namun, militer pada hari Minggu mengakui Ukraina telah menembus hingga 30 kilometer ke wilayah Rusia di beberapa tempat.
Dalam sebuah pengarahan, kementerian pertahanan mengatakan telah “menggagalkan upaya” pasukan Ukraina “menerobos jauh ke wilayah Rusia” menggunakan kendaraan lapis baja.
Namun, dia mengatakan beberapa pasukan berada di dekat Desa Tolpino dan Obshchy Kolodez, sekitar 25 kilometer dan 30 kilometer dari perbatasan Rusia-Ukraina.
Seorang pejabat keamanan Ukraina dengan syarat anonim mengatakan “tujuannya untuk meregangkan posisi musuh, menimbulkan kerugian maksimum, dan mengacaukan situasi di Rusia. Penyebabnya, mereka tidak dapat melindungi perbatasan mereka sendiri”.
Pejabat Ukraina mengatakan ribuan tentara Ukraina terlibat operasi tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan pada hari Senin sistem pertahanan udaranya telah menghancurkan 18 pesawat nirawak Ukraina. Termasuk 11 di atas wilayah Kursk.