Bandar Lampung (lampost.co)–Bagi pasien kanker, pilihan makanan sangat menentukan proses pemulihan. Tempe, makanan tradisional yang terlihat sederhana, ternyata menyimpan manfaat luar biasa dalam mendukung terapi dan pemulihan pasien kanker.
Dokter spesialis gizi klinik RS Kanker Dharmais, dr. Ririn Hariani, Sp.GK, menjelaskan bahwa tempe adalah sumber protein nabati yang sangat baik dan mudah dicerna tubuh. “Protein dari tempe sangat berguna untuk memperbaiki jaringan tubuh pasien kanker yang rusak akibat kemoterapi maupun radioterapi,” ujarnya saat ditemui dalam diskusi kesehatan gizi.
Tempe juga kaya akan serat dan antioksidan yang penting untuk sistem kekebalan tubuh. Menurut dr. Ririn, serat dari tempe dapat membantu menjaga kesehatan pencernaan pasien yang biasanya terganggu selama masa pengobatan. “Sistem pencernaan yang sehat itu krusial bagi pasien kanker agar penyerapan nutrisi bisa optimal,” jelasnya.
Kandungan isoflavon dalam tempe, seperti genistein, turut memberikan efek antikanker dengan membantu menghambat pertumbuhan sel jahat. Penelitian dari Fakultas Kedokteran UGM yang menunjukkan bahwa tempe bisa menjadi agen pendukung dalam terapi kanker, terutama kanker payudara.
Mengandung Vitamin B12
Tak hanya itu, tempe juga mengandung vitamin B12 hasil dari proses fermentasi. Vitamin ini penting dalam pembentukan sel darah merah dan regenerasi sel tubuh. “Pasien kanker sering kekurangan B12, dan tempe bisa jadi sumber alami yang murah dan aman,” tambah dr. Ririn.
Dengan harga terjangkau dan kandungan gizi lengkap, tempe adalah salah satu superfood lokal yang harus masuk dalam diet harian pasien kanker. Tentunya, tetap harus dalam pengawasan dokter dan kombinasi dengan pola makan seimbang.