Liwa (Lampost.co)—Sebanyak 65 anak putus sekolah di Lampung Barat karena terkendala biaya. Fakta miris di dunia pendidikan itu merupakan temuan Kodim 0422/Lampung Barat.
Dandim 0422/Lambar, Letkol Inf Rinto Wijaya, mengatakan data tersebut berdasarkan penelusuran babinsa di lapangan. Sebagian besar dari mereka putus sekolah karena terkendala biaya.
“Kami menemukan fakta dari babinsa di lapangan ada sekitar 65 anak putus sekolah dan mulai kami rangkul dan terus data,” kata Dandim, Rabu (2/10/2024).
Selain terkendala biaya, anak-anak ini juga terkendala tidak ada kendaraan menuju ke sekolah masing-masing.
“Jika anak-anak yang putus sekolah ini dibiarkan, akan berdampak pada meningkatnya angka stunting, pernikahan di bawah umur, dan kesenjangan sosial,” katanya.
Atas temuan ini, kata Letkol Inf Rinto Wijaya, pihaknya akan berkoordinasi dengan pemerintah setempat untuk mendorong agar mereka bisa tetap melanjutkan pendidikan.
“Saya mencanangkan program wajib belajar 12 tahun di Lampung Barat dengan tema Mencerdaskan anak bangsa di Lampung Barat,” katanya.
Untuk anak yang terkendala jarak tempuh dan kendaraan, babinsa setempat akan mengantar-jemput mereka setiap hari.
“Setidaknya mereka bisa sekolah minimal sampai jenjang SMA atau SMK untuk meningkatkan kehidupan yang lebih sejahtera,” katanya.