Bandar Lampung (Lampost.co) – Pemerintah Provinsi Lampung terus mendorong pengembangan wisata ramah muslim untuk menarik wisatawan domestik dan mancanegara. Konsep wisata halal ini menjadi tren global yang kini mulai diterapkan di berbagai destinasi di Indonesia, termasuk Lampung.
Wisata ramah muslim tidak hanya menonjolkan keindahan alam, tetapi juga menekankan pada pemenuhan kebutuhan wisatawan muslim, seperti tersedianya makanan halal, kemudahan beribadah, serta fasilitas umum yang sesuai syariat.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Lampung, Bobby Irawan, menyatakan bahwa wisata halal menjadi peluang besar yang harus dimaksimalkan. “Kami terus mendorong pelaku wisata untuk menyediakan layanan yang memudahkan umat muslim beribadah dan memilih makanan yang sesuai,” ujar Bobby, Senin, 12 Juni 2025.
Menurutnya, pengembangan wisata halal bukan sekadar soal aturan agama, tetapi juga soal peningkatan kualitas pelayanan. Lampung menargetkan wisatawan dari dalam negeri maupun luar negeri, seiring dengan kampanye #BanggaBerwisataDiIndonesia.
“Kami tidak hanya menyasar wisatawan mancanegara, tapi juga masyarakat lokal dan regional di sekitar Lampung,” jelasnya. Ia menambahkan bahwa fasilitas halal yang bersih dan sehat bisa menarik lebih banyak pengunjung. Fasilitas seperti tempat salat, toilet terpisah, dan kantin halal menjadi nilai tambah.
Kolaborasi
Sementara itu, Koordinator Lembaga Pendamping Proses Produk Halal (LP3H) Itera, Indarto, mengatakan bahwa kolaborasi dengan Bank Indonesia Lampung turut mendorong peningkatan mutu produk dan layanan wisata halal, khususnya dari sektor UMKM. “Dengan promosi dan pengenalan produk halal, nilai jual destinasi wisata bisa meningkat,” kata Indarto.
Penguatan sektor ini juga disampaikan dalam kegiatan Ekonomi Syariah Regional Sumatera bertema Sinergi Ekonomi dan Keuangan Syariah yang berlangsung di Lampung City Mall, 21–25 Juni 2025. Salah satu fokus diskusina adalah pengembangan pariwisata halal di Provinsi Lampung.
Dewan Pengawas Tata Krama Asita Lampung, Ferliansyah Zais, menambahkan bahwa pelaku usaha harus menyesuaikan dengan tren dan kebutuhan pasar.
“Wisata halal kini jadi fokus utama. Penyediaan fasilitas seperti tempat ibadah dan makanan halal harus menjadi perhatian pelaku wisata,” ujar Ferliansyah.
Menurutnya, wisata halal bukan hanya untuk umat muslim, tetapi juga menyasar semua wisatawan yang menginginkan kebersihan, kenyamanan, dan layanan yang sehat.
Dengan berbagai kolaborasi dan edukasi kepada pelaku wisata, Provinsi Lampung optimistis dapat meningkatkan daya tarik destinasi pariwisata halal di wilayahnya. (Atika Oktaria)