Mesuji (Lampost.co)— Rosi (25) guru SDN Negeri Bujung Buring, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Mesuji, tewas bersimbah darah di mes sekolah tersebut, Kamis 29 Februari 2024.
Korban tewas dengan luka sayatan bagian leher dan tergeletak di atas kasur kamar korban.
“Saat Ini pihak kepolisian tengah melakukan pemeriksaan. Korban pertama kali terlihat oleh warga,” jelas Babinsa setempat Sertu Sumarno.
Di tempat tinggal korban, sejumlah harta berharga seperti handphone dan laptop masih tersimpan rapi.
Tragisnya,korban baru saja diterima sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) di Kabupaten Mesuji.
“Beliau baru saja keterima PPPK. Namun belum terima SK,” tutur Kepala Bidang Pendidikan Dasar, Dinas Pendidikan Mesuji, Tiwi.
Hingga saat ini, belum ada yang mengetahui apa motif pembunuhan sadis guru muda tersebut.
Tokoh masyarakat setempat yang juga menjabat sebagai Anggota DPRD Mesuji, Fuad Amrulloh, mengutuk keras perbuatan keji ini. Iapun meminta kepada pihak kepolisian untuk segera mengusut tuntas kasus ini.
“Saya yakin kepolisian mampu mengungkap kasus ini. Saya harap tidak ada lagi peristiwa pembunuhan di Mesuji yang kita cintai ini. Kesadaran akan hukum masyarakat harus kita tingkatkan. Apapun masalahnya jangan ambil tindakan atau main hakim sendiri,” jelas politisi NasDem tersebut.