Bandar Lampung (Lampost.co) — Nanda Indira bersama Antonius Muhammad Ali resmi menjabat sebagai Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran periode 2025–2030. Keduanya dilantik oleh Gubernur Lampung, Rahmat Mirzani Djausal di Balai Keratun, Kantor Gubernur Lampung, Rabu, 27 Agustus 2025.
Pelantikan ini berdasarkan Surat Keputusan (SK) Menteri Dalam Negeri Nomor 100.2.1.3-2876 Tahun 2025 tentang pengesahan dan pengangkatan Bupati serta Wakil Bupati Pesawaran.
Dalam arahannya, Gubernur Mirza memberikan ucapan selamat dan berharap kepemimpinan baru di Pesawaran mampu menghadirkan energi segar dan berinovasi. Serta semangat kerja nyata untuk memajukan daerah.
Baca Juga:
18 Tahun Pesawaran, Perkuat Komitmen Membangun Daerah
“Jabatan ini adalah amanah besar untuk melayani masyarakat dengan sungguh-sungguh. Saya berharap Bupati dan Wakil Bupati dapat mengemban kepercayaan ini dengan penuh tanggung jawab,” tegas Mirza.
Persoalan Mendasar
Gubernur Lampung menyoroti sejumlah persoalan mendasar yang masih ada di Pesawaran. Hal ini mulai dari pertumbuhan ekonomi, kemiskinan, pengangguran hingga kualitas pembangunan manusia.
Berdasarkan data, pertumbuhan ekonomi Pesawaran masih berada di angka 3,9 persen. Angka ini lebih rendah dari pada rata-rata Provinsi Lampung yang mencapai 4,57 persen pada tahun 2024.
Tingkat kemiskinan pun masih cukup tinggi, yakni 11,86 persen, sementara provinsi berada di angka 10,69 persen.
Sementara itu, angka pengangguran terbuka di Pesawaran tercatat 4,36 persen, sedikit lebih tinggi dari Lampung secara keseluruhan yakni 4,19 persen.
Bahkan, Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Pesawaran baru mencapai 70,24, lebih rendah dari capaian provinsi 73,13.
“Padahal, IPM Lampung sendiri masih terendah di Sumatera dan peringkat ke-26 nasional. Kondisi ini menjadi pekerjaan rumah besar bagi kita semua,” ujarnya.
Sumber Daya Manusia
Gubernur juga menekankan pentingnya peningkatan kualitas pendidikan serta penguatan sumber daya manusia (SDM). Langkah ini sebagai strategi utama menghadapi tantangan pembangunan.
“Kita ingin menyiapkan Indonesia Emas 2045, dan itu hanya bisa terwujud bila hari ini kita serius membangun SDM. Pendidikan harus bisa diakses semua lapisan masyarakat tanpa ada anak yang putus sekolah,” katanya.
Mirza mendorong peningkatan kualitas tenaga pendidik serta memastikan akses pendidikan yang terjangkau.
Selain itu, Gubernur meminta agar Bupati dan Wakil Bupati segera menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2025–2029. RPJMD harus selaras dengan RPJMD Provinsi Lampung.
Menurutnya, dokumen RPJMD tersebut merupakan tahap awal pelaksanaan RPJPD Provinsi Lampung dalam fase pembangunan pondasi transformasi.
“Sinergi antara pusat, provinsi, kabupaten/kota hingga desa sangat penting agar pembangunan berjalan searah dengan RPJMN 2025–2029,” jelasnya.
Gubernur juga menegaskan pentingnya sinkronisasi program daerah dengan agenda strategis nasional. Seperti program makan bergizi gratis, koperasi desa, pembangunan tiga juta rumah, dan pemeriksaan kesehatan gratis.
“Saya berharap Bupati dan Wakil Bupati Pesawaran segera menyusun program yang berintegrasi dengan kebijakan pemerintah pusat, agar manfaatnya bisa langsung dirasakan masyarakat,” tutup Mirza.