Bandar Lampung (Lampost.co) — Ketua Umum Persatuan Komunitas Disabilitas Lampung (PKDL), Jihan Nurlela, menegaskan bahwa penyandang disabilitas merupakan bagian penting dari proses pembangunan di Provinsi Lampung.
“Mereka adalah bagian dari nafas pembangunan yang kita jalani bersama. Teman-teman penyandang disabilitas juga adalah bagian dari proses pembangunan di daerah kita,” kata Jihan.
Ia menekankan bahwa PKDL hadir sebagai pendorong semangat bagi masyarakat Lampung untuk menghadirkan pembangunan yang tidak meninggalkan satu pun kelompok, khususnya penyandang disabilitas.
Baca Juga:
Perkuat Ruang dan Peluang bagi Penyandang Disabilitas
Menurut Jihan, momen ini harus menjadi pemantik bagi pengurus, para donatur, serta seluruh lapisan masyarakat untuk terus memperhatikan hak dan kebutuhan kelompok disabilitas.
“Kita harus pastikan bahwa teman-teman penyandang disabilitas tidak luput dari perhatian kita semua,” ujarnya.
Namun, Jihan juga menyoroti beragam tantangan yang masih penyandang disabilitas hadapi. Terutama dalam akses pendidikan, layanan kesehatan, dan fasilitas rehabilitasi yang belum merata di seluruh wilayah.
Ia menilai persoalan ini harus menjadi perhatian bersama agar penyandang disabilitas memperoleh peluang yang sama.
“Kita harus memastikan hak-hak teman-teman penyandang disabilitas dapat terpenuhi, agar mereka memiliki kesempatan yang sama dengan kita yang non-disabilitas,” imbuhnya.
Potensi Besar
Jihan menekankan bahwa penyandang disabilitas memiliki potensi besar yang sering kali belum terlihat karena keterbatasan akses. Menurutnya, mereka hanya membutuhkan kesempatan yang setara di lingkungan yang mendukung.
“Mereka memiliki bakat dan tekad yang kuat. Yang mereka butuhkan hanyalah akses yang sama serta lingkungan yang ramah dan terbuka,” jelasnya.
Ia menegaskan bahwa pembangunan di Lampung tidak akan lengkap tanpa melibatkan komunitas disabilitas yang memiliki kekuatan dan kontribusi besar.
“Kami tidak ingin membangun Lampung tanpa teman-teman disabilitas. Mereka adalah kekuatan yang luar biasa,” pungkas Jihan.








