Gunungsugih (Lampost.co)– Pemerintah Kabupaten Lampung Tengah menyiapkan 1.000 pompa air untuk program pompanisasi mengatasi kesulitan air lahan pertanian.
Bagi petani yang mengalami kesulitan dalam mengairi lahan pertanian, bisa mengajukan permohonan pompanisasi ke Pemkab.
Petugas Dinas Ketahanan Pangan Tanaman Pangan dan Holtikultura dari meninjau lapangan mendata lahan pertanian yang kesulitan air.
Langkah tersebut sebagai solusi bagi para petani yang ada di kabupaten tersebut.
“Sekarang ada pompanisasi. Kami siapkan 1.000 pompa air untuk Lampung Tengah,” kata Jumali selaku Kadis Ketahanan Pangan,Tanaman Pangan dan Holtikultura Lamteng, Jumat, 26 April 2024.
Pihaknya mengecek sumber air sekitar lahan pertanian. Mesin pompa yang disiapkan berasal dari Aanggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN).
“Kita sudah usulkan 1.000 pompa ke Pusat karena APBD terbatas,” jelasnya.
Petani yang gagal panen karena kekurangan air, namun ada sumber air di sekitarnya, bisa mengusulkan bantuan pompanisasi ke pemkab.
“Bisa kami bantu usulkan ke kabupaten,” jelasnya.
Sebelumnya, petani Kampung Qurnia Mataram, Kecamatan Seputihmataram, Kabupaten Lampung Tengah mengalami gagal panen.
Petani kekurangan air pada musim tanam rendeng ini.
“Nangis petani, gagal panen. Punya saya, dari setengah hektare cuma dapat 16 karung. Biasanya panen kami sampai 40 karung. Warna padi kehitam-hitaman. Masih ada petani lainnya yang lebih parah dari ini,” kata Iwan salah satu petani padi, Kampung Qurnia Mataram, Minggu, 21 April 2024.
Selain karena kurang air, juga akibat cuaca ekstrm setelah petani tanam padi.
Ia juga mengatakan Penyuluh Pertanian Lapangan tidak pernah turun ke lapangan. Penyuluh tidak pernah mengecek secara detail kendala dan kebutuhan petani.
“Mana pernah PPL turun ke lahan kami. Boro-boro ngasih imbauan, saluran air yang menuju sawah kami saja tidak terurus,” jelasnya.