Kotaagung (Lampost.co) – Bencana banjir bandang yang melanda Tanggamus pada 29 Juli 2025 menyebabkan dua jembatan penghubung antarpekon di aliran Sungai Waytuba, Pekon Sanggi, Kecamatan Bandar Negeri Semuong (BNS), rusak parah. Akibatnya, sebanyak 340 kepala keluarga (KK) di Pekon Atar Lebar kini terisolasi.
Jembatan yang ambruk tersebut merupakan jembatan darurat, namun menjadi satu-satunya akses utama warga untuk menjangkau wilayah luar, khususnya ke Pekon Sanggi. Kini, warga harus berjalan kaki menyusuri tepi sungai dan menyeberang secara manual demi memenuhi kebutuhan sehari-hari.
“Jembatan ini sangat vital bagi warga. Sekarang aksesnya terputus total, warga dari Atar Lebar harus menempuh jalur ekstrem hanya untuk keluar pekon,” ungkap Kapolsek Wonosobo, Iptu Tjasudin, Jumat, 1 Agustus 2025.
Tak hanya satu, jembatan kedua yang terletak sekitar 100 meter dari aliran sungai juga mengalami kerusakan berat. Kondisi ini makin memperparah lumpuhnya infrastruktur di wilayah tersebut, menyulitkan mobilitas warga maupun distribusi bantuan.
Penanganan Darurat
Sebagai langkah penanganan darurat, pihak Polsek telah berkoordinasi dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanggamus. Rencananya, BPBD akan segera membangun kembali jembatan darurat agar konektivitas antar pekon bisa dipulihkan secepatnya.
“Koordinasi sudah kami lakukan dengan BPBD. Kita berharap proses pembangunan jembatan darurat bisa segera dilakukan, agar akses warga tak terhambat lebih lama,” tambah Iptu Tjasudin.
Kondisi ini menjadi peringatan serius akan pentingnya infrastruktur tangguh di wilayah rawan bencana. Warga kini berharap agar pemerintah daerah segera mengambil langkah konkret demi mengembalikan akses dan aktivitas masyarakat seperti sediakala.