Indamayu (lampost.co)–Bupati Indramayu ke Jepang saat libur Lebaran kini menuai reaksi dari Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi. Ia tidak hanya menyoroti izin keberangkatan Lucky Hakim, tetapi juga menantangnya untuk menciptakan inovasi di Indramayu seperti Jepang. Pernyataan ini muncul usai liburan Lucky Hakim tanpa izin resmi dari Kementerian Dalam Negeri.
Dedi menyampaikan bahwa alasan Bupati Indramayu ke Jepang adalah untuk memenuhi janji kepada anak-anaknya. Sebagai kepala daerah, Lucky seharusnya mampu menciptakan alternatif rekreasi di daerahnya tanpa harus ke luar negeri untuk liburan.
Dalam keterangannya, Dedi meminta Bupati Indramayu ke Jepang agar belajar dari negara tersebut. Jika merasa kotanya tidak seindah Jepang atau Labuan Bajo, Lucky bertanggung jawab meningkatkan daya tarik Indramayu sebagai destinasi wisata.
Lebih lanjut, Dedi menilai bahwa membahagiakan keluarga tidak harus dengan cara bepergian jauh. Justru Bupati Indramayu ke Jepang seharusnya menjadi refleksi bahwa kebahagiaan anak-anak pejabat bisa tercapai di kota asal, jika pengembangan kota tersebut secara maksimal dan humanis.
Selain membahas soal liburan, Dedi juga mengangkat persoalan sosial yang belum terselesaikan, yakni fenomena penyapu koin di jalanan Indramayu. Ia menegaskan bahwa sebagai pemimpin, Bupati Indramayu ke Jepang harus segera mencarikan solusi konkret agar praktik yang membahayakan itu dapat berhenti permanen.
Sediakan Lapangan Kerja
Dedi menyebut bahwa selama ini, tindakan terhadap penyapu koin hanya bersifat sementara. Maka dari itu, Bupati Indramayu ke Jepang diimbau untuk menyediakan lapangan kerja baru yang layak dan berkelanjutan bagi masyarakat terdampak, sehingga mereka tidak lagi kembali ke jalanan.
Menurut Dedi, penyapu koin jalanan muncul karena tidak adanya pilihan pekerjaan yang memadai. Oleh sebab itu, Bupati Indramayu ke Jepang harus bisa menggali potensi ekonomi lokal dan menciptakan program pemberdayaan agar fenomena tersebut tidak menjadi bagian dari “budaya tanpa edukasi”.
Kritik ini menjadi pengingat bagi Bupati Indramayu ke Jepang bahwa tugas utama seorang pemimpin bukan hanya membangun infrastruktur, tapi juga menciptakan solusi sosial yang menyeluruh. Dedi menyarankan agar seluruh program pembangunan di Indramayu ke depan fokus pada kesejahteraan masyarakat bawah secara nyata.