Makassar (Lampost.co) – Sebanyak 4 orang terkabarkan meninggal dunia akibat demo yang berujung anarkis pada Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Korban tewas akibat terjebak saat massa membakar gedung DPRD Kota Makassar, Jumat (29/8) malam.
Hingga Sabtu (30/8) dinihari, api masih berkobar pada gedung DPRD Kota Makassar. Sementara proses pemadaman terus berlangsung oleh tim Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Makassar.
“Ada 4 orang meninggal,” ucap Kepala Bappeda Kota Makassar, Dahyal yang juga Sekwan Kota Makassar mengutip Media Indonesia, Sabtu, 30 Agustus 2025.
Kemudian ia menjelaskan bahwa korban pertama adalah Kasi Kesra Kecamatan Ujung Tanah Makassar bernama Syaiful Anwar. Ia hadir untuk mengikuti rapat paripurna menggantikan posisi Camat Ujung Tanah, Amanda Syahwaldi.
Korban kedua, bernama Ubay, Fotografer DPRD Kota Makassar. Terjebak, tertemukan tewas terbakar. Korban ketiga berhasil terevakuasi oleh personil Damkar saat proses pemadaman api berlangsung.
Lalu seorang wanita bernama Sarina, yang merupakan staf pendamping anggota dewan Andi Tendri Uji, tertemukan dalam kondisi tidak bernyawa dan terjebak dalam gedung.
Keempat seorang anggota Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) bernama Budi. Iaa meninggal akibat lompat dari lantai 4 gedung DPRD saat terjadi kebakaran. Korban sempat menjalani perawatan pada Primaya Hospital, sebelum akhirnya meninggal dunia.
Selain membakar gedung, massa juga membakar kendaraan. Baik itu mobil atau motor yang terparkir dalam halaman DPRD Kota Makassar.