Jakarta (Lampost.co) — PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) mengawali 2024 dengan meningkatkan laba bersih secara signifikan. Hal itu terlihat laporan keuangan kuartal pertama (Q1) 2024 yang meraih pendapatan Rp8,44 triliun meningkat 12% dari periode yang sama setahun sebelumnya (YoY).
Kemudian EBITDA Rp4,45 triliun meningkat 24% YoY, EBITDA margin meningkat 5% YoY menjadi 52,8%, dan laba bersih setelah pajak (PAT) Rp547 miliar yang melejit hingga 168% YoY. Kontribusi pendapatan layanan data dan digital pada total pendapatan mencapai 93%.
Presiden Direktur dan CEO XL Axiata, Dian Siswarini, mengatakan Q1-2024 meraih pendapatan yang positif dari kuartal sebelumnya (Q4-2023). Apalagi, dalam beberapa tahun terakhir kuartal pertama biasanya selalu datar.
BACA JUGA: Kenaikan Trafik Data XL di Lampung Terbesar Ketiga Nasional
Pertumbuhan pendapatan itu seiring kebijakan mempertahankan harga layanan di tengah semaraknya Pemilihan Umum dan Ramadan yang meningkatkan trafik data. Selalu periode itu tercatat terdapat 57,6 juta pelanggan berkualitas meningkat 3,2%
Untuk itu, trafik pun melonjak sehingga mendorong kenaikan blended ARPU (average revenue per user) menjadi Rp44 ribu. “Angka itu ARPU tertinggi yang pernah XL Axiata capai hingga saat ini,” kata Dian, Selasa, 30 April 2024.
Capaian itu juga tidak terlepas dari mengoptimalisasi penggunaan biaya operasional (OPEX) termasuk menekan beban operasional menjadi lebih rendah hingga 8%. Penurunan biaya yang signifikan ada pada beban penjualan, pemasaran dan biaya infrastruktur.
Sarana Digital XL
Penurunan beban penjualan dan pemasaran juga atas dorongan peningkatan penggunaan sarana digital lewat MyXL dan AXISnet. Meningkatnya penggunaan aplikasi itu mampu meningkatkan pengalaman pelanggan yang lebih baik.
Selain itu, memberikan pemahaman yang lebih mendalam terhadap kebutuhan, preferensi, dan perilaku pelanggan. Hal itu membuat XL Axiata mampu memberikan penawaran kepada pelanggan pada waktu yang tepat secara lebih efektif.
Kedua aplikasi tersebut memiliki total pengguna aktif per bulannya hingga 30,3 juta hingga akhir Maret 2024. Peningkatan jumlah pengguna aktif per bulan myXL dan AXISnet itu mencapai 99% dalam dua tahun terakhir.
Kemudian peningkatan layanan konvergensi turut memberikan andil. Sebab, jaringan konvergensi kini menjangkau 102 kota/kabupaten dengan tingkat penetrasi mencapai 79% dan total jumlah pelanggan mencapai 252 ribu. Catatan itu menunjukkan permintaan yang terus meningkat terhadap produk FMC XL Satu.
Dia memastikan XL Axiata berkomitmen meningkatkan kualitas jaringan sebagai penopang utama peningkatan pelanggan. Hal itu tercermin dari pengalokasian belanja modal (Capex) Rp 8 triliun.
Pihaknya juga melanjutkan inisiatif investasi pengembangan jaringan secara cermat guna mendorong peningkatan kualitas layanan yang lebih baik dan meningkatkan penggunaan jaringan yang masih bertumbuh.
Dia mengklaim, pihaknya dapat mengelola utang lebih baik dengan catatan utang kotor Rp11,24 triliun dan utang bersih Rp10,09 triliun. “Kami tidak memiliki utang berdenominasi valuta asing dan menempatkan utang lebih besar pada suku bunga tetap,” ujar dia.