Jakarta (Lampost.co): Inilah profil Muhammad Herindra calon Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) yang akan menggantikan posisi Budi Gunawan. DPR RI telah menyetujui profil Muhammad Herindra sebagai calon Kepala BIN. Rencananya, Herindra akan menjalani pelantikan sebagai Kepala BIN bersamaan dengan pelantikan kabinet menteri pemerintahan mendatang pada 21 Oktober.
Herindra menjadi salah satu tokoh yang datang ke rumah Presiden Terpilih Prabowo Subianto di kawasan Kartanegara IV, Jakarta Selatan, Senin (14/10). Para tokoh yang dapat undangan ke rumah Prabowo akan mengisi pos pada kabinet pemerintahan Prabowo-Gibran.
Profil
Herindra lahir di Magelang, Jawa Tengah pada 30 November 1964. Ia merupakan purnawirawan TNI dengan pangkat terakhirnya Letnan Jenderal (Letjen).
Saat ini dia menjabat sebagai Wamenhan, mendampingi Prabowo Subianto sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) dalam Kabinet Indonesia Maju yang dilantik oleh Presiden Joko Widodo pada tanggal 23 Desember 2020.
Setelah lulus kuliah, Herindra melanjutkan pendidikan Akademi Militer (Akmil) dan lulus pada 1987. Ia meraih Adhi Makayasa Tri Sakti Wiratama atau lulusan terbaik pada angkatannya.
Karier militernya bermula dari komandan peleton, menanjak ke Komandan Resimen Sandiyudha, hingga Komando Pasukan Khusus. Herindra berkarier cukup lama pada Korps “Baret Merah” atau Kopassus.
Pada pasukan elite TNI Angkatan Darat itu, Herindra pernah menduduki jabatan Komandan Satuan Penanggulangan Teror (Satgultor)-81, unit untuk memberantas terorisme.
Selanjutnya, pada 2015-2016, Herindra menjadi Komandan Jenderal Kopassus. Pada 2016-2017, Herindra menjabat sebagai Panglima Kodam Siliwangi setelah menjadi Danjen Kopassus.
Pada 2017-2018, Herindra bertugas di Markas Besar (Mabes) TNI, mulai dari Perwira Staf Ahli Tingkat III Bidang Hubungan Internasional Panglima TNI. Kemudian, ia mendapat promosi sebagai Inspektur Jenderal (Irjen) Mabes TNI (2018-2020).
Selama hampir dua tahun menjabat sebagai Irjen Mabes TNI, Herindra kembali mendapat kepercayaan untuk menjabat Kepala Staf Umum TNI sejak 21 Oktober 2020. Ia menggantikan Letjen TNI Joni Supriyanto.