Bandar Lampung (Lampost.co) — Pelatih Brisbane Roar, Ruben Zadkovich, menghadapi sorotan tajam setelah keputusan mencadangkan penyerang Timnas Indonesia, Rafael Struick, dalam empat pertandingan terakhir timnya. Beberapa pengamat dan penggemar sepak bola Tanah Air mulai mempertanyakan keputusan ini, terutama menjelang laga penting Timnas Indonesia melawan Timnas Australia pada 20 Maret 2025 di Sydney Football Stadium.
Poin Penting:
-
Rafael Struick tidak bermain dalam empat laga terakhir Brisbane Roar.
-
Teka-teki cadangan Rafael Struick terkait laga Timnas Indonesia vs Australia.
-
Pemain lain seperti Ramadhan Sananta menunjukkan performa gemilang di Liga 1.
Sengaja Dibangkucadangkan
Isu ini mulai mencuat setelah seorang netizen Indonesia di media sosial TikTok (@justgame19) mengemukakan pendapatnya yang cukup kontroversial. Ia berasumsi keputusan pelatih Brisbane Roar tidak menurunkan Struick di beberapa laga terakhir sengaja agar pemain berusia 21 tahun ini tidak berkembang lebih jauh sebelum pertemuan Timnas Indonesia dan Australia. Asumsi ini tentu saja memunculkan berbagai spekulasi, terutama karena Rafael Struick berkarier di Liga Australia yang merupakan wilayah kekuasaan tim Socceroos, julukan Timnas Australia.
“Saya rasa Rafael Struick tidak bermain terus karena Indonesia dan Australia berada dalam satu grup di babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia. Pelatih Brisbane Roar mungkin ingin dia tidak berkembang lebih jauh dan baru akan memainkannya setelah laga Indonesia vs Australia,” tulis akun TikTok tersebut.
Baca juga: Dua Penyerang Asing Non-Keturunan Tak Sabar Dinaturalisasi
Hanya Bermain 2 Kali di 2025
Isu ini semakin menarik perhatian karena beberapa fakta mendukung spekulasi tersebut. Selain tidak bermain di empat laga terakhir, Struick juga hanya bermain dalam dua pertandingan pada 2025 dan mencatatkan total waktu bermain yang sangat minim, yaitu hanya 37 menit.
Performa Struick Terancam Terganggu
Sejak awal 2025, performa Struick tampak menurun drastis di bawah asuhan Ruben Zadkovich. Padahal, pada musim 2024-2025 ini, Struick sudah mencatatkan sembilan caps bersama Brisbane Roar. Namun, kebijakan pelatih yang menurunkannya hanya dua kali pada 2025 jelas mengundang pertanyaan. Dalam dua pertandingan, Struick tidak mampu memberikan kontribusi signifikan sehingga menciptakan ketidakpastian di dalam tubuh tim.
Kondisi ini menjadi lebih mengkhawatirkan bagi Struick. Sebab, mantan penyerang legendaris Belanda, Patrick Kluivert, sempat memberi peringatan keras kepada para pemain yang kekurangan menit bermain. Kluivert menekankan kurangnya waktu bermain bisa memengaruhi match fitness dan performa yang dapat berpengaruh pada peluang masuk skuad tim nasional.
“Hati-hati dalam memilih klub dan utamakan menit bermain. Jika Anda tidak punya menit bermain di tim, berarti Anda tidak punya match fitness,” ujar Kluivert pada 12 Januari 2025.
Peringatan ini bisa jadi menjadi tantangan bagi Struick yang kini terperangkap dalam situasi sulit di klubnya.
Si Ganas yang Tampil Memukau di Liga 1
Di sisi lain, kabar tentang Ramadhan Sananta, penyerang muda yang tengah menunjukkan performa luar biasa di Liga 1 2024-2025. Kondisi yang semakin memperkaya spekulasi seputar Timnas Indonesia. Pemain Persis Solo ini baru saja mencetak tiga gol dalam empat pertandingan pada awal tahun 2025. Salah satu gol yang tercipta saat melawan Persebaya Surabaya, yang berakhir 2-1 bagi Persis Solo pada 7 Februari 2025.
Performa impresif Sananta ini tentunya akan menjadi pertimbangan Patrick Kluivert menjelang laga kontra Australia pada 20 Maret 2025. Kluivert memastikan akan memilih pemain-pemain yang tidak hanya menunjukkan kualitas di klub, tetapi juga memiliki kepercayaan diri tinggi saat menghadapi lawan yang sulit seperti Socceroos.