Jakarta (Lampost.co) — Gelandang asal Belanda berdarah Pulau Kei, Maluku Tenggara, dan Tana Toraja, Sulawesi Selatan, itu mengisyaratkan untuk bergabung dengan Timnas Indonesia di bawah asuhan pelatih Patrick Kluivert. Padahal, pemain tersebut pernah menolak tawaran PSSI untuk membela Skuad Garuda pada 2019.
Gelandang yang kini berusia 32 tahun itu pernah berkarier di berbagai liga Eropa dan Timur Tengah, termasuk di Belanda, Uni Emirat Arab, Siprus, dan Latvia. Sementara, saat ini, pemain bernama Navarone Foor itu membela klub VVV Venlo di Eerste Divisie, kasta kedua Belanda.
Dia tidak pernah mendapatkan panggilan ke tim senior meski pernah membela timnas junior Belanda U-19, U-20, dan U-21. Hal itu membuka peluang bagi gelandang tersebut untuk mempertimbangkan membela Timnas Indonesia.
Terutama setelah melihat proyek naturalisasi era Patrick Kluivert yang melanjutkan program dari era Shin Tae-yong.
“Tentu saya terbuka untuk membela Timnas Indonesia. Saya sangat menghargai dukungan dari suporter kepada saya,” kata Navarone Foor dalam wawancara di YouTube Yussa Nugraha.
Foor juga menambahkan membela Timnas Indonesia akan menjadi kebanggaan bagi keluarganya yang berasal dari Pulau Kei dan Tana Toraja. “Saya ingin keluarga di Indonesia bangga. Saya akan memberikan 1000 persen untuk Indonesia jika saya mendapat kesempatan,” kata dia.
Sebelumnya, PSSI sempat mendekati Navarone Foor, pada 2019 untuk proyek naturalisasi pemain diaspora pertama yang masih bersama pelatih Simon McMenemy. McMenemy sendiri saat itu yang menghubungi Foor melalui Direct Message (DM) di Instagram.
Namun, Foor baru membuka pesan tersebut dua tahun kemudian, saat McMenemy tidak lagi menjabat sebagai pelatih Timnas Indonesia.
“Saat bermain di Siprus, saya mendapat DM dari Simon McMenemy. Tapi, saya baru melihatnya setelah 2-2,5 tahun. Jadi saya malu,” kata dia.
Untuk itu, Foor mengaku sungkan untuk membalas pesan McMenemy setelah mengetahui keterlambatan itu. Sebab, sang pelatih sudah tidak menangani Timnas Indonesia.
Sementara, Timnas Indonesia yang kini bersama pelatih Patrick Kluivert, membuat Navarone Foor mulai menunjukkan sinyal ketertarikan untuk bergabung.
Patrick Kluivert Pantau Pemain Naturalisasi
Patrick Kluivert resmi menjadi pelatih Timnas Indonesia pada Januari 2025, menggantikan Shin Tae-yong. Kehadirannya meneruskan proyek naturalisasi pemain keturunan yang berjalan sebelumnya.
Kluivert bersama asistennya, Alex Pastoor, Denny Landzaat, dan Gerald Vanenburg, langsung memantau pertandingan Liga 1 antara Persija Jakarta vs PSBS Biak di Stadion Patriot, Bekasi, pada Minggu (2/2/2025).
Kehadiran Kluivert menandakan keseriusannya dalam memantau pemain lokal dan diaspora yang bisa memperkuat Timnas Indonesia.
Proyek naturalisasi yang masih berlangsung berpotensi menjadikan Navarone Foor sebagai salah satu kandidat tambahan jika Patrick Kluivert dan PSSI mempertimbangkannya.
Sebab, Navarone Foor memiliki beberapa faktor yang menentukan untuk Timnas Indonesia, yaitu:
- Posisi Gelandang Kreatif: Indonesia masih membutuhkan playmaker berpengalaman untuk mengatur serangan.
- Koneksi dengan Patrick Kluivert: Kluivert lebih mudah membangun komunikasi dengan Foor sebagai sesama pemain Belanda.
- Usia 32 Tahun: Namun, Foor tidak lagi muda sedangkan PSSI lebih memilih pemain keturunan yang lebih muda.
- Performa di VVV Venlo: Peluangnya bisa meningkat jika Foor tampil konsisten di Eerste Divisie.