Jakarta (Lampost.co) – Gelandang Tottenham Hotspur, Rodrigo Bentancur, mendapatkan sanksi berat dari Asosiasi Sepakbola Inggris (FA). Pemain berkebangsaan Uruguay itu terkena larangan bermain selama tujuh pertandingan di kompetisi domestik dan denda £100 ribu (sekitar Rp2 miliar).
Hukuman itu karena Bentancur terbukti melontarkan komentar bernada rasial kepada rekan setimnya, Son Heung-min. Kasus itu bermula saat Rodrigo Bentancur menjadi bintang tamu dalam acara televisi Uruguay Por La Camiseta.
Dalam segmen wawancara, pembawa acara, Rafa Cotelo, meminta jersey pemain Tottenham. Namun, Bentancur memberikan jawaban bernada lelucon yang dinilai rasis. Ia menyebut Son Heung-min dan sepupunya ‘terlihat sama’.
“Sonny [Son Heung-min]? Bisa jadi sepupu Sonny juga karena mereka semua terlihat sama,” kata Bentancur saat itu.
Komentar itu memicu kontroversi besar di media sosial dan memancing kecaman dari berbagai pihak. Bentancur sempat membantah komentarnya berniat menghina, tetapi komisi regulasi independen FA menemukan bukti pelanggaran Peraturan FA E3.
Peraturan itu melarang pernyataan yang secara tersurat dan tersirat menyinggung ras, etnis, atau kewarganegaraan. Rodrigo Bentancur telah meminta maaf melalui unggahan di Instagram pada Juni 2024.
Ia menyebut komentarnya sebagai ‘lelucon yang sangat buruk’ dan menyatakan penyesalan mendalam. Son Heung-min yang menjadi sasaran lelucon tersebut pun menerima permintaan maaf dari rekan setimnya.
Namun, FA tetap memberikan sanksi sebagai bentuk pencegahan agar kasus serupa tidak terulang di masa depan.
Sanksi FA untuk Rodrigo Bentancur
FA menjatuhkan hukuman yang mencakup:
1. Larangan bermain tujuh pertandingan di kompetisi domestik Inggris, termasuk laga Premier League dan Carabao Cup.
2. Denda £100 ribu (sekitar Rp2 miliar).
3. Kewajiban mengikuti program pendidikan terkait kesetaraan dan keberagaman, yang harus selesai sebelum Maret 2025.
Hukuman itu hanya berlaku di kompetisi domestik Inggris sehingga Bentancur masih dapat tampil di Liga Europa. Ia tetap tersedia untuk pertandingan melawan AS Roma dan Rangers.
Namun, ia akan absen di laga Premier League penting seperti melawan Manchester City, Liverpool, dan Chelsea, serta perempat final Carabao Cup melawan Manchester United. Hukuman itu membuat Bentancur baru bisa kembali bermain untuk Tottenham di kompetisi domestik pada 26 Desember 2024.
Hukuman itu menjadi kerugian besar bagi Tottenham Hotspur. Absennya Bentancur selama tujuh laga domestik berpotensi mengganggu stabilitas lini tengah tim. Tottenham kini harus mencari solusi sementara dengan memaksimalkan pemain pengganti untuk menjaga performa tim.
Kasus tersebut juga menjadi pengingat keras bagi para pemain sepak bola profesional untuk lebih berhati-hati dalam membuat pernyataan publik. Isu rasialitas merupakan masalah sensitif yang harus dihindari demi menjaga semangat kesetaraan dan keberagaman dalam dunia olahraga.