Milan (Lampost.co) — Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi, mengakui bahwa kegagalan timnya meraih scudetto musim ini akan menjadi motivasi tambahan untuk mengalahkan PSG di final Liga Champions. Kedua tim akan bertemu di laga final pada Minggu, 1 Juni 2025, dini hari WIB.
- Pada final pertama dua tahun lalu, Inter takluk dari Manchester City.
- Kedua tim akan bertemu di laga final pada Minggu, 1 Juni 2025, dini hari WIB.
- Enrique mengakui bahwa Inter adalah lawan yang berat.
Ini akan menjadi final Liga Champions kedua Inzaghi bersama Nerazzurri. Pad final pertama dua tahun lalu, Inter takluk dari Manchester City dan Inzaghi takkan membiarkan timnya merasakan kegagalan yang sama akhir pekan nanti.
“Sudah dua tahun sejak saya menggelar konferensi pers sebelum final Liga Champions dan saya merasakan emosi yang begitu dalam. Kami mencapai target luar biasa dan memainkan pertandingan hebat. Tapi kami tahu satu langkah terakhir dibutuhkan untuk mewujudkan mimpi dan membuat sejarah,” kata Inzaghi di situs resmi klub.
Baca Juga:
Andres Iniesta: Laga Final PSG vs Inter Milan akan Berjalan Menarik
“Mulai hari ini kami akan mencoba mempersiapkan diri sebaik mungkin. Kegagalan di liga meninggalkan bekas mendalam bagi kami, ada luka yang dalam di diri saya dan para pemain,” urainya.
“Kami masih mencari susunan pemain terbaik. Saya harap kami bisa mendapatkan kembali pemain kami. Kami optimistis dengan Pavard dan Zielinski, kami akan melakukan pendekatan terbaik untuk final ini,” tutupnya.
Trofi Perdana
Sementara itu, pelatih PSG, Luis Enrique, juga mengaku termotivasi memenangkan final Liga Champions menghadapi Inter Milan. Menurutnya, membawa trofi Liga Champions perdana untuk Les Rouge et Bleu adalah motivasi besar.
“Kami semua ingin membuat sejarah dan membawa Liga Champions pertama untuk Paris Saint-Germain. Memenangkan trofi untuk pertama kalinya selalu sangat sulit, tapi itu yang memotivasi saya,” kata Enrique di laman resmi klub.
“Meski gelar ini sangat sulit, final Liga Champions tentunya sangat sulit. Pertandingan ini akan memiliki segalanya. Tim pertama yang mencetak gol akan memaksa tim yang lain untuk mengambil lebih banyak risiko,” ungkapnya.
Meski begitu, Enrique mengakui bahwa Inter adalah lawan yang berat. Mereka memiliki pelatih dan tim yang berpengalaman usai mencapai final Liga Champions dua musim lalu dan lebih siap menghadapi final musim ini.
“Inter bermain di final dua tahun lalu, jadi ini akan jadi final Liga Champions kedua mereka dalam tiga tahun. Mereka adalah tim berpengalaman dengan manajer yang sudah tahu bagaimana cara bermain di final,” ujarnya.
“Tidak diragukan lagi, kami layak memenangkan trofi ini. Saya harap kami akan menjadi tim pertama yang menulis sejarah dengan memberi Paris trofi Liga Champions pertamanya dan itu memotivasi kami,” harapnya.