Jakarta (Lampost.co) — Pelatih Liverpool Arne Slot merasa kecewa usai timnya tersingkir dari Piala FA.
- Kekalahan dari Plymouth itu menyakitkan karena Liverpool sebenarnya ingin bertahan sampai akhir di Piala FA.
- Meski kecewa, Arne Slot mengakui jika Plymouth Argyle menunjukkan permainan luar biasa.
- Liverpool harus kalah dari Plymouth Argyle akibat gol dari tendangan penalti Ryan Hardie.
Liverpool tersingkir dari Piala FA usai takluk dari tuan rumah Plymouth Argyle dengan skor 0-1 pada putaran keempat di Stadion Home Park, Plymouth, Minggu, 9 Februari 2025 malam WIB.
Mengutip dari Sky Sports, Senin, 10 Februari 2025 dini hari, Arne Slot menjelaskan Liverpool sudah berjuang sekuat mungkin untuk bisa menjadi pemenang pada pertandingan ini.
Baca Juga:
Pelatih Kecewa Usai Chelsea Disingkirkan Brighton dari Piala FA
“Saya pikir mereka mampu bermain lebih baik. Namun ini (gaya bermain lawan) adalah sistem dan cara bermain yang sulit untuk dihadapi. Saya tidak terkejut. Ketika kami menguasai bola, mereka sangat agresif,” kata Arne Slot.
Menurut juru taktik asal Belanda itu, kekalahan dari Plymouth itu menyakitkan karena Liverpool sebenarnya ingin bertahan sampai akhir di Piala FA.
Pada pertandingan tersebut, Liverpool sejatinya tampil cukup dominan dan beberapa kali menciptakan peluang. Namun harus kalah dari Plymouth Argyle akibat gol dari tendangan penalti Ryan Hardie.
Meski kecewa, Arne Slot mengakui jika Plymouth Argyle menunjukkan permainan luar biasa dan Liverpool kurang beruntung pada pertandingan ini.
“Penampilan hebat dari Plymouth. Rencana yang bagus dan mereka pantas mendapatkan semua pujian. Kami sedang tidak menjalani hari yang baik,” ujar Arne Slot.
“Saya tidak bisa mengatakan para pemain tidak bertarung. Kedua tim nyaris tidak menciptakan peluang dan kemudian terjadi penalti. Dalam pertandingan seperti ini, hanya ada satu momen kemenangan dan itu untuk mereka. Mereka pantas mendapatkannya,” katanya.
Unggul Penguasaan Bola
Secara statistik Liverpool unggul penguasaan bola dengan 76 persen dalam laga ini. Namun pada aspek melancarkan serangan kedua tim hampir berimbang.
Liverpool yang menurunkan pemain utama seperti Luis Diaz dan Diogo Jota serta beberapa penggawa misalnya James McConnell dan Jarell Quansah pada laga itu, menekan sejak awal pertandingan.
Meski begitu, Liverpool baru bisa menciptakan peluang ketika laga memasuki menit ke-36 lewat tendangan James McConnell yang masih dapat terhalau kiper Plymouth, Conor Hazard.
Memasuki babak kedua, Plymouth menciptakan peluang terlebih dahulu melalui tendangan Callum Wright. Namun upaya ini masih dapat kiper Liverpool, Caoimhin Kelleher selamatkan.
Plymouth memiliki peluang emas untuk unggul terlebih dahulu usai wasit memberikan hadiah penalti.
Penalti terjadi usai gelandang Liverpool Harvey Elliot dianggap menyentuh bola di kotak terlarang.
Ryan Hardie yang maju sebagai algojo penalti sukses melaksanakan tugasnya dengan baik. Sehingga skor berubah menjadi 1-0 untuk keunggulan Plymouth pada menit ke-53.
Tertinggal satu gol membuat Liverpool meningkatkan intensitas serangan. Liverpool pun menciptakan peluang lewat Federico Chiesa yang masih melebar tipis ke sisi kiri gawang.
Meski sempat tertekan, beberapa kali Plymouth dapat menciptakan serangan balik yang membahayakan gawang Liverpool. Namun belum bisa menambah keunggulan mereka.
Liverpool terus menggempur lini pertahanan dari Plymouth dan sempat menciptakan beberapa peluang. Salah satunya melalui sundulan Kelleher yang maju ke kotak penalti lawan untuk menyambut tendangan sudut. Tetapi peluang tersebut dapat kiper Hazard tepis.
Skuad asuhan Arne Slot terus berupaya untuk setidaknya menyamakan kedudukan. Namun hingga peluit panjang berbunyi, skor 1-0 untuk kemenangan Plymouth tetap bertahan.