Jakarta (Lampost.co)—Pembalap Pramac Racing, Jorge Martin mencetak sejarah dengan mengunci gelar juara dunia MotoGP 2024 usai finis di posisi ke-3 di seri terakhir MotoGP Barcelona, Minggu (17/11/2024).
Martin menjadi pembalap tim non-pabrikan pertama yang mampu menjadi juara dunia. Di musim ini, ia mengalahkan rival terkuat dari tim pabrikan Ducati, Fransesco Bagnaia.
“Saya tidak tahu harus bicara apa, saya begitu terguncang. Gelar juara ini untuk keluarga saya, orang-orang yang mendukung saya, ini untuk mereka,” kata Martin.
Jorge yang musim depan akan bergabung dengan tim Aprilia mengaku sempat menangis di atas motor tepatnya di akhir-akhir balapan.
“Saya mulai menangis di akhir balapan, ini adalah balapan yang begitu emosional. Ini adalah perjalanan yang panjang, banyak kecelakaan, cedera, tetapi akhirnya kita berada di sini (juara),” ujarnya.
Profil Jorge Martin
Jorge Martin lahir di Madrid, Spanyol, pada 29 Januari 1998. Keberhasilan Martin merengkuh mahkota juara dunia membuatnya kini masuk daftar pembalap elite Spanyol yang juga pernah menjadi juara dunia, antara lain Alex Criville, Jorge Lorenzo, Marc Marquez, dan Joan Mir.
Bagi Martin, ini merupakan gelar juara dunia kedua. Sebelumnya, Martin menjadi juara Moto3 pada 2018 saat bersama tim Del Consa Gresini dengan motor Honda.
Karier Jorge Martin di kejuaraan balap motor mulai sejak ia mengikuti ajang FIM CEV Moto3 Junior 2014 bersama tim Mahindra. Di tahun debutnya, Martin hanya menempati peringkat ke-34 dengan koleksi 1 poin.
Ia terus menunjukkan progres dan puncaknya pada tahun keempat di Moto3, Martin akhirnya berhasil menyabet gelar juara pada tahun 2018.
Berstatus sebagai juara Moto3, Martin otomatis promosi ke kelas Moto2 dengan bergabung bersama tim KTM Ajo. Prestasi terbaiknya di Moto2 adalah peringkat ke-5 di musim 2020.
Walaupun begitu, potensinya tetap dilirik tim MotoGP. Tahun 2021, Pramac Racing memboyong Martin untuk berkompetisi di kelas utama MotoGP.
Pramac Racing yang merupakan tim satelit Ducati membuat Martin mendapatkan spesifikasi motor yang cukup kompetitif. Bahkan, sejak tahun pertamanya di MotoGP, Martin sudah mampu konsisten bersaing di baris depan.
Di musim 2023, ia bahkan nyaris menjadi juara dunia. Namun nasib Martin kurang beruntung dan ia harus memberikan gelar juara kepada Bagnaia.
Puncaknya di musim 2024, Jorge Martin sukses melakukan pembalasan dengan mengalahkan Bagnaia. Ia unggul 10 poin dari Bagnaia di klasemen akhir.
Dibuang Ducati
Sejak dua musim terakhir, performa impresif Martin sebenarnya membuatnya layak menembus tim utama pabrikan Ducati (Ducati Lenovo).
Meski menjadi runner up di musim 2023, nyatanya Ducati enggan mengontrak Martin untuk mendampingi Bagnaia dan justru memperpanjang kontrak Enea Bastianini.
Tidak berhenti di situ, ambisi Martin berseragam merah Ducati juga pupus setelah di pertengahan musim lalu, pabrikan yang bermarkas di Bologna, Italia itu lebih memilih Marc Marquez untuk berduet bersama Bagnaia musim depan.
Mengetahui hal tersebut, Jorge Martin akhirnya memutuskan menyudahi kerja samanya dengan Ducati dan memilih hengkang ke tim pabrikan Aprilia pada musim 2025 mendatang.
Gelar juara musim ini tidak hanya menjadi ajang pembalasan Martin kepada Bagnaia, tapi juga menjadi pembalasan kepada Ducati yang telah menyia-nyiakan perjuangannya menjadi juara dunia.