Bandar Lampung (Lampost.co) – Sebanyak 93 sekolah di Lampung kini aktif menjalankan program Kelas Migran Vokasi (KMV) sebagai bagian dari upaya Pemprov menyiapkan tenaga kerja muda untuk pasar kerja Jepang. Namun, pelaksanaan sertifikasi kemampuan bahasa Jepang level N4 masih menjadi kendala utama yang harus segera rampung.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Lampung, Thomas Amirico, mengatakan pemerintah mengupayakan agar sertifikasi N4 dapat terlaksana langsung di Lampung. Sebab selama ini tes tersebut hanya tersedia di Medan dan Palembang. Kondisi itu membuat calon pekerja migran harus keluar daerah untuk mendapatkan sertifikat.
“Kami berharap sertifikasi N4 bisa ada di Lampung. Selama ini adanya di Medan dan Palembang. Kami meminta dukungan kementerian agar pelaksanaan tes dapat terlaksana di sini,” ujar Thomas saat meninjau kegiatan KMV di SMKN 4 Bandar Lampung, Senin, 17 November 2025.
Ia menjelaskan sertifikat N4 menjadi bukti kemampuan bahasa Jepang tingkat pemula-menengah, yang setara dengan penguasaan 300 kanji dan sekitar 1.500 kosakata. Sertifikat oleh Japanese Language Proficiency Test (JLPT) itu juga menetapkan standar kelulusan minimal 90 poin. Hal itulah yang sering menjadi syarat magang maupun kerja di Jepang.
Thomas menegaskan dari 240 sekolah target, 93 sekolah sudah menjalankan KMV, dengan total 2.658 siswa yang mulai mengikuti pembelajaran. Sementara itu, lebih dari 5.000 siswa lainnya menunggu giliran dan perkiraannya mulai mengikuti KMV bulan ini.
Delapan Sektor
Pemprov Lampung, lanjutnya, terus memonitor kualitas pembelajaran, termasuk kesiapan uji kompetensi, kapasitas pengajaran, dan penyelarasan kurikulum dengan kebutuhan industri Jepang. Delapan sektor menjadi prioritas penyaluran tenaga kerja, antara lain manufaktur, caregivery, konstruksi, perhotelan, perkebunan, perikanan, pengolahan makanan, dan sektor pekerjaan umum.
“Tahun ini beberapa perusahaan Jepang akan datang langsung ke Lampung untuk melihat proses pembelajaran dan menyiapkan rekrutmen. Kami berharap siswa yang siap bisa langsung terserap,” kata Thomas.
Dengan melibatkan 93 sekolah yang sudah bergerak serentak, Lampung memperkuat posisinya sebagai salah satu daerah dengan pelaksanaan KMV terbesar di Indonesia dan berupaya memastikan lulusan siap bersaing di pasar global.








